KNSR Ajukan Pulau Galang Untuk Menampung Pengungsi Rohingya - Info Kepri -->
Trending News
Loading...

KNSR Ajukan Pulau Galang Untuk Menampung Pengungsi Rohingya

Ketua KNSR , Syuhelmadi Syukur Saat Menemui Ketua DPRD Kepri, Jumaga Nadeak (Fhoto : Istimewa)
TANJUNG PINANG, Infokepri.com - Komite Nasional untuk Solidaritas Rohingya (KNSR) mendatangi kantor DPRD Kepri. Kedatangan KNSR ini untuk membawa misi meminta dukungan dari DPRD Kepri menyediakan tempat bagi para pengungsi di Kepri ini.

Ketua KNSR, Syuhelmadi Syukur mengatakan bahwa di Provinsi Kepri khususnya kota Batam sangat strategis untuk dijadikan lokasi penampungan bagi para pengungsi. “Kami meminta dukungan dari pemerintah untuk menjadikan Galang sebagai lokasi penampungan,” kata Syuhelmaidi Syukur, di kantor DPRD Kepri, Kamis (28/9/2017).

Pemilihan Pulau Galang, dilatarbelakangi karena ditempat tersebut punya sejarah sebagai tempat pengungsian. Beberapa sarana dan prasarana juga sudah tersedia di Pulau tersebut. Jika memang tidak memungkinkan, Pemerintah Kepri dan DPRD bisa mengusulkan pulau-pulau kosong yang ada disekitar Kepri. “Kita banyak pulau yang bisa dijadikan sebagai tempat penampungan kemanusiaan masyarakat Rohingya,” kata Syuhelmaidi.

Selain meminta dukungan untuk menempatkan para pengungsi di Kepri, Syuhelmaidi juga meminta agar DPRD Kepri ikut mendesak pemerintah menuntaskan kasus Rohingya. Salah satunya dengan melibatkan negara di kawasan Asean, OKI, Dewan HAM dan PBB.

Ketua DPRD Kepri, Jumaga Nadeak memberikan apresiasi dan mendukung penuh langkah KNSR menghentikan aksi kekerasan kepada warga Muslim Rohingya. Sebagai negara berdaulat dan terlibat aktif perdamaian dunia, Indonesia harus aktif membantu.

“Pada prinsipnya, kita siap menampung para pengungsi ini jika datang ke sini atas nama kemanusian,” kata Jumaga. Namun mengenai wacana untuk menjadikan Pulau Galang sebagai lokasi penampungan perlu dirumuskan lebih dalam lagi.

Sebab, saat ini Kota Galang sudah ramai dan dipenuhi penduduk Batam. “Lagipula sekarang Pulau Galang sudah dijadikan cagar budaya,” kata Jumaga. Sebab, sambungnya, Pemerintah harus mempertimbangkan aspek keamanan, sosial dan kebudayaan sebelum menerima pengungsi.

Komite Nasional Solidaritas Rohingya (KNSR) mengatakan korban tragedi kemanusiaan di Rakhine State, Myanmar terus bertambah. Korban yang mengungsi ke Bangladesh sudah mencapai 370 ribu orang.

 (hms/Lian)



Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel