Wapres RI Yusuf Kalla Didampingi Gubernur Kepri Membuka Perhelatan Akbar Tamadun Di Lingga - Info Kepri -->
Trending News
Loading...

Wapres RI Yusuf Kalla Didampingi Gubernur Kepri Membuka Perhelatan Akbar Tamadun Di Lingga


LINGGA, Infokepri.com – Wakil Presiden RI, Yusuf Kalla didampingi oleh Gubernur Kepri, Nurdin Basirun dan Bupati Lingga, Alias Wello membuka perhelatan akbar Tamadun Melayu Antar-Bangsa di Kabupaten Lingga,Minggu (19/11/2017).

Wapres RI, Yusuf Kalla, Gubernur Kepri, Nurdin Basirun dan Bupati Lingga, Alias Wello tampak kompak mengenakan pakaian adat kebesaran melayu yakni baju kurung yang di sertai tanjak.

Kegiatan ini juga dihadiri oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Asman Abnur, Gubernur Jambi Zumi Zola.

Gubernur Kepri, Nurdin Basirun menyebutkan Perhelatan Memuliakan Tamadun Melayu Antarbangsa merupakan sebuah gagasan guna memperkenalkan Kabupaten Lingga, provinsi Kepri sebagai Bunda Tanah Melayu.
  
Kegiatan ini diharapkan dapat mengangkat "Batang Terendam" dan menjadikan Kabupaten Lingga sebagai bahan rujukan budaya Melayu sedunia. Mengeratkan hubungan orang-orang Melayu yang ada di Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam dan negara lainnya. Perhelatan ini akan berlangsung hingga 26 November mendatang.
 
Wapres RI, Yusuf Kalla pada kesempatan itu dinobatkan oleh Lembaga Adat Melayu dengan gelar Sri Perdana Mahkota Negara.

Wapres RI, Yusuf Kalla saat membuka Perhelatan Tamadun Melayu antar bangsa memberikan selamat atas dinobatkannya Sultan Mahmud Riayat Syah III yang merupakan Sultan Kerajaan Riau-Lingga sebagai Pahlawan Nasional oleh Presiden RI, Ir Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Kamis (9/11/2017) lalu.

Selain itu, pria yang akrab disapa JK ini juga turut mengucapkan selamat kepada Kabupaten Lingga di HUT ke-14 tahun 2017. "Semoga di Hari Ulang Tahun Lingga ke-14 ini, semuanya dirahmati Allah SWT. Kita harapkan kemajuan yang baik," kata JK.
 
"Sebagaimana budaya melayu yang tinggi sudah memberikan peran dan andil yang besar bagi bangsa dan negara. Bagaimana budaya dan bahasa Melayu menjadi bahasa penyatu Nusantara atau bahasa nasional kita walaupun penduduk atau suku Melayu bukanlah yang terbesar, tapi semua rela Melayu menjadi bahasa pemersatu," kata Yusuf Kalla
 
 
Dengan kekuatan budaya dan sumber daya alam yang dimiliki Kabupaten Lingga, diharapkan dapat semakin memperkuat daya tarik Kabupaten Lingga sebagai salah satu pusat kebudayaan Melayu.
 
"Harapan semuanya, Tamadun Melayu harus menjadi perekat kemajuan secara bersama-sama. Potensi di laut, darat, menjadi modal nasional dan masyarakat disini untuk mencapai kemajuan. Untuk itu dibutuhkan pembelajaran dan modal secara bersama-sama," ujar JK.
 
Sementara itu, bupati Lingga Alias Wello mengatakan banyak orang yang tidak menyangka Wapres RI akan hadir di daerah berjulukkan Bunda Tanah Melayu ini. Ia meyakini hadirnya Wapres RI menjadi sebuah pertanda baik untuk kemajuan Kabupaten Lingga kedepannya.

"Pulau di Lingga ini ada 604 pulau dan hanya dihuni sekitar 98 pulau saja. Sisanya masih kosong. Banyak potensi yang luar biasa yang masih belum tergarap," ujar Alias Wello.
 
Ia mengatakan acara ini menjadi salah satu upaya dari Kabupaten Lingga guna memperkuat dan mempromosikan diri sebagai bagian yang tak terpisahkan dari peradaban Budaya Melayu.
 
Di Daik Lingga merupakan Pusat Pemerintahan Kebesaran Kesultanan Lingga pada tahun 1878 hingga 1900. Kebesaran ini telah meninggalkan peradaban kejayaan yang masih dapat dilihat di Lingga hingga hari ini.
 
"Berupa peninggalan situs cagar budaya yang tersebar di hampir seluruh perairan Daik, Dabo Singkep dan Senayang hingga bahasa Melayu, adat-istiadat dan sikap-sikap kemelayuan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Kabupaten Lingga," ujar Alias Wello.
 
Selain memiliki situs cagar budaya, katanya, di Lingga ini juga memiliki tambang timah, bauksit, bijih besi, granit. Hanya karena keterbatasan dan aturan yang membuat ini semua belum dapat maksimal tergarapkan dan belum bisa memberikan kesejahteraan kepada masyarakat Lingga.
 
 
Lebih lanjut Bupati Lingga mengatakan, dalam kegiatan yang bertepatan dengan perayaan HUT Kabupaten Lingga ke-14 ini, kekuatan budaya ini diharapkan dapat menjadi modal yang kuat guna semakin memperkenalkan Kabupaten Lingga.
 
"Kegiatan ini diharapkan dapat mempromosikan pariwisata melalui seni dan budaya Kabupaten Lingga sebagai pusat kebudayaan Melayu dimata dunia internasional," katanya.
 
Ke depannya, katanya, acara ini akan digelar secara berkelanjutan dengan pengelolaan acara yang semakin baik. Serta dengan suguhan seni dan budaya Melayu yang lebih beragam.
 
Perhelatan Memuliakan Tamadun Melayu Antarbangsa sendiri diisi dengan berbagai suguhan yakni : pawai budaya Tamadun Melayu, pertujukan seni, permainan rakyat tradisional Melayu,  pameran museum, bazzar kue dan Mueh Juadah Melayu, panggung puisi, pameran UKM dan pariwisata serta yang tidak kalah menarik adalah perbincangan Budaya Tamadun Melayu.
 
Selain itu ada juga Festival Gunung Daik dimana 150 orang wisatawan asing dari berbagai negara akan berpartisipasi menuju Gunung Daik, salah satu cagar alam dan budaya di Kabupaten Lingga tersebut.
 
(Mis)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel