DPRD Batam Sidak Ke RSUD Embung Fatimah, Kondisinya Sangat Memprihatinkan - Info Kepri -->
Trending News
Loading...

DPRD Batam Sidak Ke RSUD Embung Fatimah, Kondisinya Sangat Memprihatinkan



BATAM. Infokepri.com - Kondisi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) embung fatimah Kota Batam sangat memprihatinan keadaan tersebut di ketahui saat Inpeksi mendadak Komisi IV DPRD Batam.

Menurut Joko Mulyanto ketua komisi IV DPRD Batam mengungkapkan kekosongan obat selama 3 bulan merupakan permasalahan tidak layak di sebuah Rumah Sakit dibahkan sampai dokternya pun bilang mau tutup. "Dari pihak rumah sakit terlontar bukan hanya Orangnya yang sakit ,Rumah sakitnya pun ikut sakit," ucapa Joko Mulyanto.saat Sidak di RSUD embung Fatimah Selasa (15/12/2017).

Disamping itu saat melakukan pengecekan tim komisi IV menemukan peralatan medis banyak yang tidak berfungsi dan kurang layak digunakan,Seperti transpusi darah,Rongsen.

Sementara itu Udin P Sihaloho sekretaris Komisi IV DPRD Batam menambahkan RSUD sebagai Rumah sakit pemerintah seharusnya menjadi salah satu rumah sakit rujukan bagi pasien di setiap rumah sakit yang ada di Batam, tentunya dengan pelayanan yang sangat baik bagi masyarakat. Tetapi dilihat dari beberapa temuan permasalahan yang sangat ringan tidak bisa ter penuhi, seperti obat Parasetamol, Antibiotik.

 "Sudah jelas dari dokter yang bertugas pun mengaku tidak ada sama sekali kosong,"Kata Udin.


Sekretaris komiai IV DPRD menilai dari permaslahan yang ditemuan sebelumnya, semua bermula pada keuangan. "Dibeberapa waktu lalu aksi damai para dokter jasa medis mereka tidak dibayarkan,"kata Dia. Padahal sebut Udin di tahun 2017 DPRD Batam untuk RSUD telah mengnganggarkan dana sebesar Rp 17.4 milyar,- anehnya di bulan Maret sudah mengalami ke kosongan dibulan Mei juga dapat laporan terakhir bulan september.

Untuk selanjutnya sebut DPRD akan segara melayanglan surat ke Intansi terkait baik pihak Rumah Sakit Pemko beserta BPJS kesehatan untuk melakukan rapat bersama menyelesaikan permasalahan yang terjadi di RSUD Embung Fatimah.

Ketua Komite dokter RSUD, Yan Yanuar membenarkan bahwa keadaan Rumah Sakit dalam keadan memprihatinkan. Diantaranya sudah tidak adanya persedian obat -obatan , terutama obat ringan di tambah fasilitas dan sarana medis sudah tidak lagi memadai.

"Ini rumah sakit pemerintah jadi kami selaku dokter tidak bisa berbuat apa - apa ,"ujar Yanuar mengatakan dihadapan anggota DPRD Batam.

Yanuar menyebutkan sebagian dari sejawatnya akan mengundurkan diri jika pemerintah tidak secepatnya menangani.
Sementara itu Sri Widya dari manajemen mengungkapkan RSUD menunggak sekitar Rp 5,5 mulyar,- gaji dokter belum terbayar dari tahun 2014 sampai 2016. " saat ini tahun 2017, satu setengah milyar belum terbayar,"pungkasnya.

(Red)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel