Tengku Hamzah Husen Kwatir Penumpang Terkena Air Liur Anjing Pelacak Ketika Mengendus Untuk Melacak Narkotika - Info Kepri -->
Trending News
Loading...

Tengku Hamzah Husen Kwatir Penumpang Terkena Air Liur Anjing Pelacak Ketika Mengendus Untuk Melacak Narkotika



BATAM, Infokepri.com - Angota DPRD Kota Batam Tengku Hamzah Husen mengapresiasi kinerja petugas pelabuhan  Batam Centre, Batam karena melakukan pengawasan ketat dengan memeriksa seluruh penumpang dan barangnya yang datang dari Singapura dan Malaysia, untuk mencegah masuknya barang ilegal khususnya narkotika ke kota Batam.

"Menurut saya, melakukan pengawasan yang ketat di pelabuhan Internasional, Batam Centre itu bagus," kata anggota DPRD Kota Batam saat ditemui,  Rabu (14/03/2018) 

Namun, kata kader Demokrat, Standar Operasional Prosedur (SOP) yang dilakukan oleh petugas Bea dan Cukai Batam saat memeriksa penumpang dinilainya kurang menunjukkan Batam sebagai Kota Madani. 

Seperti yang dilihatnya pada Selasa, (13/3/2018) sekitar pukul 17.00 WIB ketika Ia baru pulang dari luar negeri bersama keluarganya. Ia menyaksikan   petugas Bea dan Cukai Batam menunjukan sikap tidak ramah ketika memeriksa penumpang. 

"Ini sudah kelewatan dan sangat tidak profesional, gara-gara ditegur oleh penumpang yang baru saja tiba dari Singapura, petugas Bea dan Cukai Batam langsung menampilkan sikap arogansinya," kata Tengku Hamzah Husen. 

Ia menceritakan awalnya seluruh penumpang di Pelabuhan Ferry International Batam Centre - Batam diminta untuk berbaris di sepanjang selasar pelabuhan dan selanjutnya oleh petugas dilakukan pemeriksaan dengan menggunakan anjing pelacak (K9) terhadap barang bawaan beserta penumpang.

Pemeriksaan penumpang dilakukan oleh anjing pelacak dengan mengendus dan jaraknya terlalu dekat, sehingga membuat penumpang ketakutan dan khawatir terkena air liur dan jilatan anjing pelacak tersebut. 

"Pengendusan oleh K9 ini terbilang cukup dekat, kurang dari sejengkal. Bagaimana dengan penumpang Muslim, jika terkena liur dan jilatan anjing pelacak tersebut itu kan najis," kata Tengku Hamzah, dengan nada kesal. 

Ia mengatakan, selain mengerahkan K9 untuk memeriksa penumpang bersama barangnya dapat dilakukan dengan menggunakan alat pemindai X-ray, seperti di Singapura yang menggunakan alat tersebut untuk memeriksa barang penumpang.

"Cara seperti itu menurut saya kurang profesional dan dapat membuat dunia parawisata akan terpuruk ," pungkasnya.

Menurutnya, seluruh penumpang dari negara tetangga, yang mana mayoritas wisatawan mancanegara, Domestik hinggga Pebisnis. 

Ia berharap ada perhatian serius dari instansi terkait untuk mengubah pola kerja mereka yang lebih ramah pada wisatawan. 

Saran itu,  bukan sebagai bentuk menentang proses pencegahan masuknya Narkotika ataupun barang berbahaya lainnya ke Batam.
Akan tetapi SOP yang diterapkan itulah yang harus dievaluasi lantaran membuat pengunjung tidak nyaman," tutupnya.

(AP)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel