BP Batam Apresiasi Pelaksanaan Solo Menari 2018 - Info Kepri -->
Trending News
Loading...

BP Batam Apresiasi Pelaksanaan Solo Menari 2018


SOLO, Infokepri.com – Kepala BP Batam, Lukita Dinarsayah Tuwo diwakili oleh Direktur Pemanfaatan Aset BP Batam, Dendi Gustinandar dan Kepala Bagian SDM, Budi Susilo menghadiri acara Solo Menari 2018 yang digelar di Bundaran Gladak di Jalan Slamet Riyadi kota Solo, Minggu 29 April 2018.

Dendi Gustinandar dan Budi Susilo yang merupakan Ketua dan Wakil Ketua Batam Menari 2018, sangat takjub menyaksikan acara Solo Menari 2018 itu lantaran tampil sangat spektakuler.

Dendi Gustinandar mengatakan BP Batam, sangat mendukung kegiatan seni yang merupakan salah satu bagian dari  pariwisata.

Ia mengatakan bahwa BP Batam yang juga pernah menyelenggarakan kegiatan serupa yakni Batam Menari 2018 turut hadir menghadiri undangan acara Solo Menari 2018, sebagai balasan dimana Pemerintah (Solo) Surakarta juga hadir sebagai undangan di Batam menyaksikan pemecahan rekor Muri 20.000 penari menarikan tarian Rampai Batam.

"Hari ini kita bisa melihat sekaligus mendukung pemerintah Kota Surakarta melestarikan warisan budaya seni tari yang berasal dari budayawan lokal dan bisa dipertontonkan dan ditarikan oleh sekian ribu orang yang sangat antusias,"kata Dendi.

Ia menceritakan bahwa sedikitnya lima ribu penari ambil bagian dalam Solo Menari 2018 itu, pengunjung tumpah ruah memenuhi venue yang disediakan dengan memakai warna-warni seragam yang elok. Keramaian tidak hanya terlihat dari barisan penari tapi juga di pinggir jalan yang dipadati turis lokal maupun internasional.

 
Acara ini dibuka langsung oleh Walikota Surakarta, FX Hadi Rudyatmo, dalam sambutannya dia menilai pergelaran ini bukan hanya fokus mencapai rekor. Namun  agar budaya Jawa terus tumbuh di Kota Solo.

Ia menyebutkan,  Pemerintah Kota Surakarta selaku inisiator agenda ini berkomitmen selain memperingati Hari Tari Sedunia, kegiatan ini juga untuk melestarikan salah satu tarian asal Solo, membangun pengetahuan mengenai Gambyong di kalangan generasi muda dan mengeksplorasi tari Gambyong sebagai modal kultural bagi penciptaan seni dan pemajuan budaya serta pengembangan ekonomi dan pariwisata.

"Solo itu Kota budaya, ini merupakan wujud kepedulian Pemerintah Kota mengajak warga untuk mencintai tarian tradisional dan nguri-uri kebudayaan Surakarta," kata Rudy."

Tarian massal ini pun berhasil memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) dengan total penari berjumlah 5 .035 penari.

Menurut salah satu perwakilan dari Museum Rekor Indonesia (MURI), Ariyani Siregar mengatakan, Solo Menari yang dibawakan penari sebanyak 5.035 penari ini mampu mematahkan rekor sebelumnya yang hanya diikuti 1.200 penari.

"Kami masukkan Tari Gambyong ini tercatat sebagai rekor 8.434, selain itu juga dimasukkan dalam rekor dunia dengan perempuan penari Gambyong terbanyak," jelas Ariyani.

(Humas BP Batam)


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel