Dinas Ketahanan Pangan Kota Batam Siapkan Dua Strategi Untuk Mencegah Kenaikan Harga Sembako - Info Kepri -->
Trending News
Loading...

Dinas Ketahanan Pangan Kota Batam Siapkan Dua Strategi Untuk Mencegah Kenaikan Harga Sembako



BATAM, Infokepri.com – Harga cabe dan sayur mayur disejumlah pasar kaget dan pasar konvensional di Batam masih normal, seperti harga cabe dijual berkisar Rp 40 ribu perkilogramnya. Namun harga telur ras merangkak naik semula dijual Rp 35 ribu,-  perpapan (sebanyak 36 butir) kini dijual dengan harga Rp 39 ribu perpapan.

Seorang warga Sagulung, Ita saat ditemui di pasar kaget di Putri Hijau pada Rabu 24 April 2018 mengatakan naiknya harga telur itu disinyalir lantaran berkurangnya stock. Ia tidak dapat memastikan kapan harga telur itu turun bahkan ia mengira harga telur itu akan semakin naik saat menyambut bulan suci Ramadhan 1439 Hijriah yang jatuh pada pertengahan bulan Mei 2018 mendatang.

Ia bersama masyarakat lainnya berharap agar harga sembako dan sayur mayur tetap normal apalagi dalam waktu dekat ini umat Muslim akan menyambut hari suci bulan Ramadhan dan hari raya Idul Fitri 1439 H.

Ditempat terpisah, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Batam, Mardanis saat ditemui di ruang kerjanya di Sekupang, Batam belum lama ini mengatakan ada dua strategi yang akan  dilakukan agar harga sembako tetap normal saat menyambut bulan suci Ramadhan dan hari Raya Idul Fitri 1439 H.

Kedua strategi itu, katanya, pertama pihaknya akan bekerja sama dengan Satgas Tugas Ketahanan Pangan ( Satgas Pangan) provinsi Kepri dan Satgas Pangan Kota Batam untuk turun ke pasar memantau harga.

Yang kedua, lanjutnya, melakukan operasi pasar.  Ia menyebutkan bahwa hal tersebut merupakan langkah preventif  untuk memotong mata rantai para spekulan yang kerap mempermainkan harga komoditas bahan pangan yang tersedia di pasar. Sehingga masyarakat tidak bisa membeli bahan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau.

Saat ini, katanya, pedagang tidak akan bisa berspekulasi karena Satgas akan selalu memonitoring harga, contohnya cabe, harganya akan dipantau ditempat penghasilnya kemudian diperhitungkan seluruh biaya transfortasinya berapa perkilogramnya.

“ Contohnya di Surabaya atau Sumatera Barat harga cabe sekitar sekian rupiah, maka tim akan memperhitungkan biaya transfortasinya termaksuk biaya ongkos pesawat perkilogramnya berapa kemudian kita lihat harga di pasaran diseluruh Kota Batam, jika pedagang pemasok mengambil keuntungan terlalu tinggi kita akan tegur, tetapi kalau mengambil untung sekitar Rp 3 ribu an perkilogramnya itukan wajar sih,” kata Mardanis memberi ilustrasi.

Hingga saat ini, lanjut Mardanis, sembako sesuai laporan dan pantauannya di lapangan masih cukup sampai beberapa bulan ke depannya, apalagi hingga hari Raya Idul Fitri 1439 H stock sembako diperkirakan pasti cukup.

Ia bahkan menyebutkan hingga saat ini setiap hari cabe masuk ke Kota Batam sekitar 3 ton.

“Cabe sudah turun kok pak sekitar Rp 35 ribu an,” kata stafnya yang nimbrung masuk ke ruangan Mardanis sambil menyerahkan tabel harga sembako dan sayur mayur kepadanya.

(Pay)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel