Andrianna Bangun Webs BangunKepri.com Sebagai Wadah Menerima Saran dan Masukan Untuk Membangun Kepri

BATAM, Infokepri.com  - Ir. Adrianna Herawaty Burhan mengatakan peringkat pertumbuhan ekonomi dalam dua tahun terakhir ini, terjun bebas padahal sebelumnya Batam, Kepri, berada di lima besar. Minggu, (28/10/2018)

Dengan peluncuran website www.bagimukepri.com, sebagai wadah saran dan masukan dari para Tokoh, Aktivis serta Masyarakat peduli kemajuan di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

"Kita tentunya merasa minder, seperti saat ada pertemuan dengan rekan-rekan pengusaha dan perbankan di Jakarta, mereka tau Batam saat ini berada di nomor dua (2) terakhir pertumbuhan ekonominya secara nasional," ungkapnya.

Website BagimuKepri.com ini nantinya akan berisikan program kerja, sosialisasi, serta hasil kerja. Dan juga merupakan masukan dari masyarakat yang sedang disusunnya maju sebagai Calon Legeslatif (Caleg) DPR RI.

Lanjut, Adrianna mengatakan, bila terpilih kita akan meningkatkan gerakan ini menjadi Bagimu Kepri Centre, yang akan mengaplikasikan seluruh program yang sudah dibuat.

Melalui masukan-masukan satu tahun terakhir dari masyarakat di pulau-pulau yang ada di Kepri. Dan dari DPP Gerindra terpilihnya sebagai Caleg DPR RI nomor urut 4.

"Untuk itu ingin membantu secara real, ada keterwakilan, serta perubahan. Kalau kita bekerja keras untuk masyarakat apa yang tidak mungkin, tentunya dengan niat tulus," terangnya yang sudah 22 tahun menetap di Batam.

Berikut beberapa kegiatan Bagimu Kepri, diantaranya; Rumah Sehat, Cakrawala Anak Pulau, Beasiswa Bagimu Kepri, Legalitas, Air dan Listrik.

Ia menjelaskan, dengan beranggotakan kurang lebih sekitar 20 orang setiap timnya, kedepan kita menjalankan program lapangan kerja baru, mulai dari pemberdayaan, pelatihan, pengadaan peralatan bagi masyarakat yang ada di pulau-pulau.

"Di website ini, setiap program yang ada dan dikerjakan bisa dipantau masyarakat Kepri khususnya, serta bisa memberikan saran dan menjadi relawan Bagimu Kepri. Selain itu menjadi catatan raport kinerja jika tidak terpilih," pungkas seorang Ibu dari kalangan pengusaha. (AP)