Awaluddin Hafid : Sesuai Pergub Nomor 22 Tahun 2017, PLN Batam Telah Memberikan Kompensasi Kepada Pelanggan
Selasa, 13 Agustus 2019
BATAM, Infokepri.com - Direktur Operasional PLN Batam, Awaluddin Hafid mengatakan untuk kompensasi pemadaman bergilir yang terjadi di Batam mekanismenya diatur oleh Peraturan Gubernur Kepri Nomor 22 Tahun 2017 berdasarkan indikator Tingkat Mutu Pelayanan (TMP).
“ Dalam Pergub itu diatur jika PLN Batam tidak memasok listrik ke pelanggan yang pertama berapa kali padam dalam sebulan dan yang kedua berapa lama padam selama satu bulan, PLN Batam wajib memberikan kompensasi kepada pelanggan diminta ataupun tidak diminta,” kata Awaluddin Hafid saat menghadiri pertemuan dengan pihak perwakilan buruh dari FSPMI yang menggelar aksi damai pada Senin (12/8/2019) di lantai I kantor Walikota Batam, Batam Centre, Batam.
Dalam pertemuan itu juga dihadiri oleh Walikota Batam, H M Rudi SE didampingi Kepala Dinas Tenaga Kerja Batam, Rudi Sakyakirti, Kapolsek Batam Kota, pejabat teras Polresta Barelang dan pengurus FSPMI.
Lebih lanjut Awaluddin Hafid mengatakan sesuai Peraturan Gubernur nomor 22 Tahun 2017 yaitu sebesar 10% dari biaya beban atau rekening minimum pemakaian listrik pelanggan. Penerapan ini diberlakukan untuk rekening bulan berikutnya.

Untuk realisasinya, katanya, pada bulan April dan Mei 2019 lalu bright PLN Batam telah memberikan kompensasi sebesar Rp 922 juta,- lebih kepada 68 636 pelanggan dan pihaknya selalu melaporkan TMP kepada pemerintah provinsi Kepri sebagai regulator.
Ia juga menjelaskan bahwa pihak bright PLN Batam selalu berusaha supaya tidak terjadi pemadaman listrik secara bergilir bahkan diwaktu liburpun pihaknya mengerahkan karyawan atau teknisinya untuk memperbaiki jika ada terjadi kerusakan.
Sementara itu, Walikota Batam, H M Rudi.SE mengatakan berharap agar Bright PLN Batam dapat berbenah diri. Bahkan ia memberi contoh seperti negara Singapura sudah memperhitungkan 50 tahun ke depannya.
“ Singapura itu sudah memperhitungkan untuk 50 tahun ke depannya baik draenase, listrik dan sarana lainnya,” katanya.
Johor itu, katanya, baru 11 tahun dibangun sementara Kota Batam sudah 44 tahun lebih namun investasi di Johor saat ini dua kali lipat dibandingkan kota Batam.
Selain sarana dan prasarananya yang bagus, katanya, sistem perijinan dan pelayanan investor di Johor itu jauh lebih bagus dibandingkan kota Batam ini. (Pay)
Ia juga menjelaskan bahwa pihak bright PLN Batam selalu berusaha supaya tidak terjadi pemadaman listrik secara bergilir bahkan diwaktu liburpun pihaknya mengerahkan karyawan atau teknisinya untuk memperbaiki jika ada terjadi kerusakan.
Sementara itu, Walikota Batam, H M Rudi.SE mengatakan berharap agar Bright PLN Batam dapat berbenah diri. Bahkan ia memberi contoh seperti negara Singapura sudah memperhitungkan 50 tahun ke depannya.
“ Singapura itu sudah memperhitungkan untuk 50 tahun ke depannya baik draenase, listrik dan sarana lainnya,” katanya.
Johor itu, katanya, baru 11 tahun dibangun sementara Kota Batam sudah 44 tahun lebih namun investasi di Johor saat ini dua kali lipat dibandingkan kota Batam.
Selain sarana dan prasarananya yang bagus, katanya, sistem perijinan dan pelayanan investor di Johor itu jauh lebih bagus dibandingkan kota Batam ini. (Pay)