Bupati Labuhanbatu Ajak Anak Yatim Piatu Nonton Bareng Film Berjudul “Hayya The Power Of Love 2” - Info Kepri -->
Trending News
Loading...

Bupati Labuhanbatu Ajak Anak Yatim Piatu Nonton Bareng Film Berjudul “Hayya The Power Of Love 2”


LABUHANBATU, Infokepri.com 
– Bupati Labuhanbatu H. Andi Suhaimi Dalimunthe,  Mengajak 120 Orang Anak Yatim Piatu, asuhan Panti Asuhan  Putra Muhammadiyah dan Putri Siti Khadijah Rantauprapat menonton Film Hayya The Power Of Love 2, di Bioskop Cinema XXI Suzuya Mall Rantauprapat, Sabtu (28/9/2019).

Bupati Labuhanbatu turut didampingi Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Labuhanbatu Ny. Hj. Rosmanidar Andi Suhaimi Dalimumthe dan Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Labuhanbatu,

Kegembiraan dan keceriaan terpancar dari raut wajah anak yatim piatu sembari menikmati berbagai makanan seperti KFC, Nasi Goreng, Es Krim, Bakso, Sosis, dan makanan ringan lainnya.

"Membahagiakan anak yatim piatu dan orang lain adalah perbuatan yang sangat mulia dihadapan Allah Subhanahu Wa Ta'ala," katanya.

Hal itulah yang mendasari Bupati Labuhanbatu dan Ketua Penggerak PKK Kabupaten Labuhanbatu mengajak Putra-Putri Panti Asuhan Putra Muhammadiyah dan Putri Siti Khadijah Rantauprapat nonton Film Hayya: The Power of Love 2 Bioskop Cinema XXI Suzuya Mall Rantauprapat.

Ketua KNPI Kabupaten Labuhanbatu Bung Hamzah Sya"bani Nasution, S.Pd yang juga pengurus Panti Asuhan Putra Muhammadiyah/Putri Siti Khadijah yang membawa 120 orang anak panti asuhan bersama Bupati Labuhanbatu dalam acara nonton Film Hayya: The Power of Love 2 Bioskop Cinema XXI Suzuya Mall Rantauprapat, menyampaikan ucapan terima kasih dan bangga memiliki Bupati Labuhanbatu yang begitu peduli dan tulus memperhatikan anak yatim piatu,  kaum dhuafa, pakir miskin di daerah ini dan hari ini berkenan memfasilitasi dan membahagiakan serta memuliakan anak yatim piatu sehingga mereka dapat menonton film karya sutradara Jastis Arima ini berjudul "Hayya The Power of Love 2.


Dapat diinformasikan bahwa sinopsis atau naskah garis besar film ini mengkisahkan perjalanan Rahmat (Fauzi Baadila) yang sedang belajar memahami arti cinta dan keimanan.

Rahmat berperan sebagai wartawan lepas dan menjadi relawan di berbagai tempat yang terkena bencana salah satunya di kamp pengungsian perbatasan Palestina. Dimana saat bertugas menjadi relawan kemanusiaan sekaligus jurnalis, Rahmad bertemu dengan seorang anak perempuan setempat bernama Hayya (Amna Hasanah Sahab).

"Hayya adalah anak yatim-piatu korban konflik di Palestina. Hayya yang masih berusia lima tahun tidak rela ditinggal oleh Rahmat"

Sebuah hal tidak terduga terjadi. Kehadiran Hayya mengubah kehidupan Rahmat sekaligus keluarga besarnya di Indonesia. Di Tanah Air, Rahmat harus berkomitmen terhadap Yasna (Meyda Sefira), wanita yang ia cintai. Sementara di sisi lainya, Rahmat harus berhadapan dengan hukum yang berlaku di dua negara.

Film ini mengangkat tentang masalah-masalah kemanusiaan. Sisi kemanusiaan yang diangkat, adalah bagaimana konflik yang terjadi antara Palestina dan Israel banyak menimbulkan korban jiwa. Banyak anak korban perang yang menjadi yatim-piatu dan mereka harus tinggal di kemah-kemah pengungsian yang menanti  sebuah kepedulian manusia terhadap manusia lainnya.

"Visi dan misi film ini adalah ingin menyampaikan sebuah pesan bahwa kekuatan cinta, membuat orang-orang sadar gimana memberikan perhatian lebih,"

Bupati Labuhanbatu dan Ketua TP PKK Labuhanbatu terlihat bersahaja dan tulus bercengkrama dengan anak-anak panti asuhan sembari memberikan motivasi dan bercerita bahwa dirinya sebagai Bupati Labuhanbatu  adalah "anak penjual kue" dari sebuah keluarga besar yang sederhana dimana sejak dibangku Sekolah Dasar (SD) ,  Sekolah Menengah Pertama (SMP),  Sekolah Teknik Menengah (STM) sampai menyelesaikan perkuliahan di Institut Teknologi Medan (ITM)  jurusan arsitektur dengan gelar Sarjana Teknik (ST) banyak mengalami kendala karena ekonomi keluarganya (Ayah/Emak) sangat sulit namun karena tekad,  semangat dan kegigihan akhirnya berkat izin Allah semua bisa tercapai hingga Pasca Sarjana (S2), menjadi Ketua MPC Pemuda Pancasila (PP)  Labuhanbatu,  Menjadi Ketua Partai Golkar Kabupaten Labuhanbatu,  menjadi  Wakil Bupati Labuhanbatu,  Pelaksana Tugas Bupati Labuhanbatu dan sekarang anak penjual kue itu menjadi Bupati Labuhanbatu.

"Jadi anak-anakku sekalian harus semangat,  yakin bisa sukses, tidak ada yang tidak mungkin, rajin belajar, kuat beribadah dan selalu berbuat kebaikan"

(Supardi Sitohang, S.E./ ASN Pemkab Labuhanbatu)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel