Dinas Kebudayaan Lingga Gelar Diskusi Dengan Tokoh Masyarakat Membahas Kebudayaan Melayu Yang Sempat Hilang - Info Kepri -->
Trending News
Loading...

Dinas Kebudayaan Lingga Gelar Diskusi Dengan Tokoh Masyarakat Membahas Kebudayaan Melayu Yang Sempat Hilang



LINGGA, Infokepri.com 
– Dinas Kebudayaan Kabupaten Lingga membuka diskusi kebudayaan dengan tokoh masyarakat guna membahas pokok pemikiran dan atau kebudayaan Melayu yang sempat hilang agar bisa dilestarikan dan dijadikan warisan tak benda Kabupaten Lingga yang digelar di Gedung Lembaga Adat Melayu Lingga, Selasa (27/11/2019).

Kepala Dinas Kebudayaan dalam sambutannya yang disampaikan  oleh sekretaris Dinas Kebudayaan, Kamarul Zaman mengatakan diskusi ini merupakan upaya memajukan kebudayaan nasional Indonesia agar menjadi akar pembangunan terus dilakukan pengesahan Undang- Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan yang membawa semangat baru dalam upaya perlindungan, pengembangan, pemanfaatan, dan pembinaan kebudayaan nasional dari, oleh, dan untuk daerah.

“Kekayaan budaya melayu Lingga ini harus kita gali dan kita lestarikan. Juga perlu kita sertakan ke dalam dokumen perencanaan pembangunan, sebagai arah pembangunan kita, agar posisi kebudayaan Melayu Lingga semakin kuat, sehingga dapat dikenal di peradaban dunia,” katanya.

 

Dijelaskannya, Undang-Undang Dasar 1945 pasal 32 telah mengamanatkan bahwa “Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya”.

Melalui Undang-Undang Nomor 5 tahun 2017 (selanjutnya disebut sebagai UU No.5/2017), dinyatakan bahwa pemajuan kebudayaan adalah upaya meningkatkan ketahanan budaya dan kontribusi budaya Indonesia di tengah peradaban dunia melalui pelindungan, pengembangan, pemanfaatan, dan pembinaan kebudayaan.

“Upaya pemajuan kebudayaan melalui pelindungan, pengembangan, pemanfaatan dan pembinaan merupakan langkah strategis guna mewujudkan masyarakat Lingga berkepribadian dalam kebudayaan” jelasnya.

Tampak hadir dalam diskusi ini, Seketaris Dinas Kebudayaan dan Staff, Staff kantor bahasa Kepulauan Riau, tokoh agama, tokoh masyarakat, ibu-ibu pengerajin Tudong Manto serta tamu undangan. (MC/Syaf)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel