BP Batam Optimis Proyek IPAL Tahap I Akan Selesai Akhir Tahun 2020 - Info Kepri -->
Trending News
Loading...

BP Batam Optimis Proyek IPAL Tahap I Akan Selesai Akhir Tahun 2020

Fhoto : Istimewa

BATAM, Infokepri.com - Badan Pengusahaan Batam (BP) Batam optimis proyek Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) tahap I akan selesai pada bulan Desember 2020 mendatang. Proyek tersebut saat ini sudah 78,2 % selesai yang tersebar di beberapa titik kawasan Batam Centre.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Bidang Pengelolaan Limbah BP Batam Iyus Rusmana didampingi Direktur Promosi dan Humas BP Batam, Dendi Gustinandar saat menggelar konfersi pers di gedung Marketing Centre BP Batam, Batam Centre, Batam, Selasa (31/12/2019).

Iyus mengatakan proyek tersebut menelan biaya sebesar USD 43,055,776  yang dimulai sejak bulan April 2017 lalu dengan waktu pengerjaan selama 39 bulan. Proyek tersebut dikerjakan oleh PT Hansol EME dan perusahaan subkon lainnya.

Sebagai tahap pertama proyek ini di daerah Batam Centre, panjang pipa utama proyek IPAL itu sepanjang 114 kilomter dan saat ini sudah selesai sepanjang 95 kilometer di jalan utama dan sebagian lagi pipa di perumahan-perumahan yang terlalui  menuju stasiun pompa sepanjang 500 kilometer dan yang belum selesai sepanjang 8 kilometer.

Lebih lanjut dikatakannya untuk dari perumahan –perumahan limbah tinja dialirkan ke pipa melalui sistem gravitasi yang dialirkan ke stasiun pipa untuk selanjutnya dialirkan dengan bantuan pompa ke WWTP di Bengkong Sadai.

“ Ada 5 pompa untuk mengalirkan limba tinja itu ke WWTP di Bengkong Sadai  sebagai pusat pengolahannya,” katanya.


Untuk perumahan yang tidak terlalui pipa, katanya, pihak BP Batam menyediakan armada mobil tinja yang akan menyedot limba tinja dari rumah warga dan BP Batam sudah menyediakan Instalasi Pengelola Lumpur Tinja (IPLT) mobile.

Kecepatan aliran limbah tinja itu di pipa sebesar 230 liter perdetik, setelah diolah memiliki baku mutu sesuai baku mutu lingkungan, menurut DED akan dibuang ke laut.

“ Untuk tahap pertama air limbah tinja itu setelah memiliki baku mutu sesuai baku mutu lingkungan  akan dibuang ke laut namun untuk tahap ke dua nanti air buangan itu yang sudah memiliki baku mutu sesuai baku mutu lingkungan air tersebut akan ditampung dan direcycling ke daerah industri untuk menghasilkan kompos dan lain-lain,” katanya.

Jika proyek tersebut sudah selesai, katanya,  masa pemeliharaannya 1 tahun dari main kontraktor dan 1 tahun lagi dari sub kontraktor.

“ Masa pemeliharaannya 1 tahun plus 1 tahun setelah itu diserahkan ke BP Batam,” katanya.

Untuk merawat pipa –pipa itu, katanya, BP Batam akan membentuk divisi khusus yang bertugas untuk merawat agar limbah tinja itu agar mengalir terus sebab jika tidak mengalir dikwatirkan bisa berbahaya  lantaran limbah tinja itu mengandung gas metana (CH4).

“ Akhir-akhir ini seperti di daerah lain ada yang meledak,” katanya
  
Direktur Promosi dan Humas BP Batam, Dendi Gustinandar menambahkan proyek ini diinisiasi tahun 2011 oleh Pemerintah RI bersama pemerintah Republik Korea dan sebagai projeck agencynya dipilih Kota Batam. Hal ini dilakukan untuk memperbaiki kehidupan kita yang lebih baik seperti kota-kota modern lainnya yang selalu memperhatikan lingkungan.

Konfersi pers itu juga dihadiri oleh pihak PT Hanson, Sanjen, pihak sub kontraktor, staf dan pegawai Humas BP Batam. (Pay)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel