Gelar Diskusi, BUBU Hang Nadim : Pembangunan Terminal I, II dan Cargo Bandara Hang Nadim Akan Direalisasikan
Selasa, Februari 18, 2020
BATAM, Infokepri.com – BP Batam menggelar diskusi panel terbuka dengan mengusung thema “ Pengembangan Industri Dirgantara di KPBPB Batam” yang digelar di Balairungsari lantai 3 kantor BP Batam, Batam Centre, Batam, Selasa (18/2/2020)
Hadir sebagai moderator dalam diskusi panel itu, Kepala Bidang Analisa Ekonomi Makro dan Sektor Strategis, Irfan Syakir Widyasa. Sedangkan sebagai pemberi materi adalah : Dirgantara Indonesia, Andi Alisjahbana, MS ME, Flybest Flight Academy, Karin E. Item, Direktur Politeknik Negeri Batam, Priyono Eko Sunyoto, DEA, Direktur BUBU Hang Nadim Suwarso
Dalam sambutannya saat membuka diskusi tersebut, Deputi II BP Batam, Enoh Suharto Pranoto mengatakan pertumbuhan ekonomi Batam mulai dari tahun 2017 sampai dengan 2019 turun hampir dibawah target nasional, diangka 4,7 - 4,8.
“ Sebenarnya kita ingin membalikkan lagi angka itu ke atas. Tapi, kita harus cari industri apa yang harus kita kembangkan karena lahan di Batam itu sangat terbatas, jadi kita ingin betul-betul industri yang dapat memberikan nilai yang tinggi,” katanya.
Ia menyebutkan Batam merupakan motor penggerak ekonomi nasional, dan merupakan kawasan strategis nasional, perencanaan tata ruang tersendiri, dan tentu ini ada harapan - harapan dari Pemerintahan Pusat bahwa KPBPB ini menjadi lokomotif pengembangan industri, jasa dan invesatsi untuk memberikan kontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional.
“ Diharapkan diskusi ini dapat berdaya guna untuk kita semua, untuk itu saya buka,” katanya.
Sementara itu, Direktur Badan Usaha Bandar Udara Teknologi Informasi dan Komunikasi (BUTIK) Hang Nadim, Suwarso dalam pemaparannya mengatakan selaku pengelola, lahan yang terletak di Kecamatan Batu Besar, Batam, dengan luas 1.762 hektar, dan posisi bandara dari pusat kota berjarak sekitar 17 kilometer, serta Batam yang diapit negara Singapura dan Malaysia, membuat Bandara Hang Nadim diperuntungkan khususnya sisi Barat Indonesia.
Pengembangan bandara Hang Nadim dari masa ke masa hingga saat ini menjadikan bandara International yang mempunyai runway terpanjang di Indonesia. Sehingga menjadikan bandara Klasifikasi International dan Kelas Utama.
Di Bandara Hang Nadim pernah mendarat pesawat Airbus 380 dan pesawat cargo Antonov 240. Badara ini sangat menopang kegiatan industri kedirgantaraan, dengan adanya MRO seluas 50 hektar, sangat memberikan nilai positif bagi Batam dan Kepri untuk pengembangan industri kedirgintaraan.
Kita siap menggandeng perusahaan untuk membangun industri kedirgantaraan ini. Dari luas lahan sekitar 1.762 hektar, baru 40 % yang kita gunakan saat ini, banyaknya kegiatan kedirgantaraan ini. BP Batam mencoba untuk mengevaluasi kebutuhan untuk pengembangan kedirgantaraan di Hang Nadim Batam.
Beliau menyebutkan untuk pengembangan kedepannya akan membangun terminal II, saat ini bandara Hang Nadim hanya bisa menampung penumpang 6 juta orang, dan di tahun 2020 akan melakukan pengembangan Bandara Hang Nadim tahap II, yang akan bisa menampung 10 juta orang penumpang.
“ Hal itu dilakukan supaya bandara yang dibangun 25 tahun lalu, tidak ketinggalan tampilan dengan bandara negara lain yang terus berkembang,” katanya.
Ia menyebutkan ada beberapa kendala untuk pengembangan bandara yang mereka alami, serta ada beberapa kegiatan yang perlu digalakkan. Untuk kendalanya terkait BBM jenis Avtur dengan harga yang masih tinggi, dibandingkan dengan Bandara Soekarno – Hatta dan masih tinggi, apalagi dibandingkan dengan negara tetangga Singapura.
Apabila Avtur dapat diturunkan tentunya akan berefek pada tarif angkutan udara. Selain itu pihaknya juga harus memperhatikan beberapa hal yaitu : pengembangan alam, pemanfaattan lokasi Hang Nadim, membuka jalur dari bandara ke Pelabuhan Kabil – Batam, sehingga bandara tidak haya fokus pada penumpang tapi juga Cargo.
Pengembangan terminal I, II dan Cargo ini yang menjadi target kita mulai tahun ini. Semoga pengembangan cargo dapat terealisasi tahun ini.
“ Dalam kegiatan diskusi panel ini, diharapkan dapat menggali potensi yang ada di Bandara Hang Nadim Batam,” tutupnya. (AP/Pay)