Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Tanjungpinang Gelar Kegiatan SAR Goes To School
Kamis, Februari 20, 2020
TANJUNGPINANG, Infokepri.com - Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Tanjungpinang melaksanakan kegiatan SAR Goes to School yang diikuti 50 siswa-siswi dari TK Pelita Nusantara Tanjungpinang untuk mengikuti mengikuti serangkaian kegiatan pengenalan tentang Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan atau BASARNAS, Kamis (20/2/2020) yang dimulai sekira pukul 09.00 WIB.
Kegiatan itu didampingi 6 orang Rescue Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Tanjungpinang.
Selain itu, dihari yang sama Pos Pencarian dan Pertolongan Tanjung Balai Karimun juga melaksanakan SAR Goes to School diikuti 70 orang siswa-siswi dari TK Bina Bangsa dan TK Pertiwi Tanjungbalai Karimun.
Pemahaman tentang SAR perlu ditumbuhkan sejak dini agar mereka menjadi generasi yang memiliki budaya keselamatan demi terwujudnya kesiapsiagaan dalam menghadapi kecelakaan, musibah, dan kondisi membahayakan jiwa manusia.
Siswa-siswi TK tersebut sangat antusias mengikuti kegiatan tersebut, terlihat dari kecerian anak-anak ketika tiba di halaman Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Tanjungpinang dan Pos Pencarian dan Pertolongan Tanjung Balai Karimun.
Daniel Fernando Silalahi selaku koordinator kegiatan di Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Tanjungpinang dan Yones Hermanto selaku Koordinator Pos Pencarian dan Pertolongan Tanjung Balai Karimun, memberikan pengarahan awal dengan memperkenalkan satu persatu pendamping yang terdiri dari para rescuer, perawat, dan petugas komunikasi.
Selanjutnya anak-anak diberikan game dan diperkenalkan slogan-slogan serta motto Kantor Pencarian dan Pertolongam Kelas A Tanjungpinang.
Usai perkenalan, para pendamping mengajak mereka menyaksikan pemutaran video profil Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Tanjungpinang dan film anak tentang tsunami.
Tak hanya itu, anak-anak diajak mengenal bagaimana caranya menghadapi situasi yang terjadi saat gempa melalui nyanyian. Dengan lantang mereka menyanyi dan mengikuti gerakan-gerakan yang ditunjukan oleh para pendamping.
Banyak pertanyaan lucu yang terlontar dengan wajah-wajah lugu selayaknya anak-anak.
“Kalau rumah-rumah rusak setelah tsunami terjadi kita kembali kemana?” tanyanya.
Kemudian salah seorang pendamping mulai menjelaskan bagaimana membaca tanda-tanda tsunami, cara menghadapinya, sampai dengan kondisi pasca tsunami terjadi.
Tak lupa juga pengenalan tentang tugas-tugas tim SAR dan emergency call 115. Selanjutnya anak-anak diajak menuju ruang komunikasi dan diperkenalkan berbagai peralatan dan fungsinya.
Sementara itu sudah ada 3 orang rescuer bersiap di gudang peralatan untuk memperkenalkan peralatan-peralatan SAR yang biasa digunakan ketika melaksanakan operasi SAR.
Setelah mereka usai mendengarkan penjelasan tentang fungsi peralatan-peralatan SAR, anak-anak diperlihatkan mobil komunikasi, rescue car dan diajarkan bagaimana memakai life jacket/ baju pelampung, dipilih 6 orang untuk berlomba memasang life jacket.
Serangkaian kegiatan SAR goes to School Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Tanjungpinang ditutup dengan sambutan dari Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Tanjungpinang, Mu'Min,. S.E., M.M.
“Budaya keselamatan haruslah kita bangun sejak dini dengan harapan mereka kelak dalam lingkungannya dapat menjadi duta untuk meningkatkan budaya keselamatan,” ungkapnya.
Mu'Min juga sempat bertanya tentang kesan-kesan siswa-siswi saat mengikuti SAR Goes to School. Dengan kompak dan bersorak mereka mengungkapkan rasa senang karena telah dikenalkan tentang SAR dan mengikuti game-game yang diberikan para pendamping.
Sebelum dilakukan foto bersama, Mu'Min menyerahkan buku SAR Goes to School kepada perwakilan salah satu guru pendamping. Ia berharap nantinya buku ini dapat memberikan manfaat positif kepada anak-anak dalam rangkaian kegiatan lainnya. (AP/Pay)
Usai perkenalan, para pendamping mengajak mereka menyaksikan pemutaran video profil Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Tanjungpinang dan film anak tentang tsunami.
Tak hanya itu, anak-anak diajak mengenal bagaimana caranya menghadapi situasi yang terjadi saat gempa melalui nyanyian. Dengan lantang mereka menyanyi dan mengikuti gerakan-gerakan yang ditunjukan oleh para pendamping.
Banyak pertanyaan lucu yang terlontar dengan wajah-wajah lugu selayaknya anak-anak.
“Kalau rumah-rumah rusak setelah tsunami terjadi kita kembali kemana?” tanyanya.
Kemudian salah seorang pendamping mulai menjelaskan bagaimana membaca tanda-tanda tsunami, cara menghadapinya, sampai dengan kondisi pasca tsunami terjadi.
Tak lupa juga pengenalan tentang tugas-tugas tim SAR dan emergency call 115. Selanjutnya anak-anak diajak menuju ruang komunikasi dan diperkenalkan berbagai peralatan dan fungsinya.
Sementara itu sudah ada 3 orang rescuer bersiap di gudang peralatan untuk memperkenalkan peralatan-peralatan SAR yang biasa digunakan ketika melaksanakan operasi SAR.
Setelah mereka usai mendengarkan penjelasan tentang fungsi peralatan-peralatan SAR, anak-anak diperlihatkan mobil komunikasi, rescue car dan diajarkan bagaimana memakai life jacket/ baju pelampung, dipilih 6 orang untuk berlomba memasang life jacket.
Serangkaian kegiatan SAR goes to School Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Tanjungpinang ditutup dengan sambutan dari Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Tanjungpinang, Mu'Min,. S.E., M.M.
“Budaya keselamatan haruslah kita bangun sejak dini dengan harapan mereka kelak dalam lingkungannya dapat menjadi duta untuk meningkatkan budaya keselamatan,” ungkapnya.
Mu'Min juga sempat bertanya tentang kesan-kesan siswa-siswi saat mengikuti SAR Goes to School. Dengan kompak dan bersorak mereka mengungkapkan rasa senang karena telah dikenalkan tentang SAR dan mengikuti game-game yang diberikan para pendamping.
Sebelum dilakukan foto bersama, Mu'Min menyerahkan buku SAR Goes to School kepada perwakilan salah satu guru pendamping. Ia berharap nantinya buku ini dapat memberikan manfaat positif kepada anak-anak dalam rangkaian kegiatan lainnya. (AP/Pay)