Terpapar Virus Corona, Barang Import Dari Cina Belum Berpengaruh - Info Kepri -->
Trending News
Loading...

Terpapar Virus Corona, Barang Import Dari Cina Belum Berpengaruh



BATAM, Infokepri.com
– Pertumbuhan ekonomi kota Batam tahun 2019 lalu sebesar 5,92 % dan pertumbuhan ekonomi provinsi Kepri sebesar 4,89 %  sedangkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di tahun 2019 sebesar 62,55 % meskipun diawal - awal kita dikejutkan dengan virus corona.

“ Mudah - mudahan pertumbuhan ekonomi Kota Batam tahun ini dapat meningkat menjadi 7%,” kata Kepala BPS Batam, Rahyudin saat menghadiri diskusi antisipasi dan dampak penyebaran virus corona terhadap perekonomian Batam, yang digelar BP Batam di Balairungsari Lantai III, Batam Centre, Batam, Senin (2/3/2020).

Turut hadir dalam diskusi itu Kepala BP Batam, Rudi, Wakil Ketua Koordinator Himpunan Kawasan Industri (HKI) Kepri, Tjaw Hioeng,  Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, Didi Kusmarjadi,

Ia menyebutkan ada 3 industri besar di Batam yaitu : pengolahan, kontruksi dan perdagangan. Sedangkan di Kepri industry yang besar adalah pengolahan, kontruksi dan pertambangan dan pihak BPS Batam melakukkan survey setiap bulan.

Dari segi transportasi, katanya, Batam mengalami pertumbuhan yang negatif, dikarenakan jumlah penumpang pesawat menurun lantaran harga tiket pesawat tinggi.

Bulan ini inflasi kita minus, 0,15. Walau saat ini terpapar virus corona, barang yang diimport dari China belum berpengaruh terhadap kita.

Terkait bawang putih, seperti Exportir/Importir harus mempunyai sertifikat Good Agricultural Practices (GAP) dari Kementerian Pertanian. Karena sekarang ini negara yang mempunyai sertifikat tersebut baru China.

Tahun 2019 lalu, katanya, total kunjungan Wisatawan Mancanegara (Wisman) di Batam sebanyak 1.947.94, untuk bulan Januari 2020 lalu kunjungan Wisman  156.752 , dibanding bulan Januari tahun lalu, angka tersebut naik 16,5%,  Singapura penyumbang Wisman terbesar, selanjutnya Malaysia, India, China.

Untuk ekspor barang di Batam menurun, Desember 2019 sebesar USD 52 juta , bulan Januari 2020 sebesar USD 39,7 juta, Untuk ekspor terbanyak dibulan  Januari 2020 adalah ke negara Singapura, Amerika, Tiongkok, dan India.

Demikian halnya dengan minyak, lemak nabati, plastik, berbagai produk kimia juga menurun.
Untuk import barang meningkat, meski terdapat virus Corona namun tidak berpengaruh, untuk import terbanyak dibulan Januari 2020 dari negara Singapura, Hongkong dan Malaysia.

Sementara itu Kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi Kepri, Musni Hardi K Atmaja mengatakan pertumbuhan ekonomi provinsi Kepri secara keseluruhan masih bisa naik, dan pihaknya optimis pertumbuhan ekonomi di Kepri diangka 5.0

Untuk sector Pariwisata ada 10 destinasi di Kepri dan insentif pariwisata ada di Batam dan Bintan. Ia menyebutkan untuk meningkatkan industri pariwisata setiap kegiatan yang dilakukan di pusat bisa juga dilakukkan di Batam.

Terkait, manufactur dari ekspor dan impor, agar tetap sama - sama konfidense, dalam kondisi ekonomi secara nasional, tentu saja dengan mengganti kebijakan yang bisa dilakukkan untuk mendukung industri dan dunia usaha dalam jangka pendek pada bulan Juni 2020.

“ Paling penting saat ini inflasi masih dalam kondisi stabil perlu kita jaga supaya daya beli masyarakat tetap kuat, dan konsumsi tetap tinggi, sehingga dampaknya terhadap PDRB tidak turun signifikan,” katanya.

Menyikapi akan hal itu Kepala BP Batam, Muhammad Rudi mengatakan dari permasalahan yang ada akan disampaikannya ke Menko PMK tembusan ke Presiden RI untuk mencari solusinya.

Ia menyebutkan Pemko Batam ditahun 2019 lalu, ada hutang lebih kurang Rp 89 miliar dan sudah hampir lunas dibayar, dan kedepan kita juga akan menggunakan dana dari BP Batam untuk padat karya, jadi ada anggaran dari Pemko dan BP Batam khusus padat karya dengan jumlah yang sama untuk membangun infrastrukktur.

Untuk sektor Pariwisata terkait virus corona, telah dilakukan pembebasan pajak Tax sebesar 10 %, dan harga Rat hotel turun dari 20 sampai  40% sehingga kunjungan wisata walau tidak bertambah namun tidak boleh menurun langkah tersebut dilakukan agar sector wisata dapat hidup.

“ Kami teruskan ke level yang lebih tinggi, Corona ini bukan hanya berpengaruh di dunia usaha namun pemerintah juga terganggu, kalau kita biarkan,” katanya.

Virus Corona perlu kita antisipasi, sesuai keterangan dari para dokter virus Corona akan mati bila terpapar sinar matahari dan di dalam tubuh tergantung dari kondisi fisik kita masing – masing.

“ Jika fisik tubuh kita kuat virus Corona akan mati, untuk memperkuat fisik kita harus rutin berolahraga, karena jika sudah terjangkit virus biaya perobatannya tidak kecil,” katanya.
(Pay/AP)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel