Kasus Nomor 26 Di Tanjungpinang Dengan Klasifikasi OTG - Info Kepri -->
Trending News
Loading...

Kasus Nomor 26 Di Tanjungpinang Dengan Klasifikasi OTG

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau, Tjetjep Yudiana (Fhoto : Istimewa)

TANJUNG PINANG, Infokepri.com
– Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau, Tjetjep Yudiana mengatakan keluarga dari pasien nomer 22 (HS) COVID-19 di Tanjungpinang berstatus sebagai kasus positif nomer 26 dengan klasifikasi orang tanpa gejala (OTG),  sehingga dapat melakukan karantina mandiri selama 14 hari.

"Jadi sekali lagi saya tegaskan bahwa beliau itu positif COVID-19, dan menjadi kasus nomer 26 di tanjungpinang, sebagai OTG. Kalau positif COVID-19, dalam kondisi sakit, wajib dirawat di rumah sakit, tidak mungkin dikarantina di rumah," ujarnya di Tanjungpinang, Rabu,  (15/4/2020).

Ia mengharapkan persoalan itu tidak dipolemikkan, melainkan seluruh masyarakat bersama-sama memberi dukungan agar keluarga dari Pasien nomer 22 ini diberi dukungan karena masih dalam kondisi berduka sehingga dapat pulih.

"Pihak keluarga sedang berduka, karena baru beberapa hari lalu pasien nomer 22 (HS) meninggal dunia," ucapnya.

Istri dan anak-anak dari pasien nomer 22 (HS) dalam kondisi sehat. Berdasarkan hasil tes PCR, mereka dinyatakan negatif.

Pasien nomer 22 (HS) sendiri diduga tertular dari Pasien Nomer 21, mertuanya. Pasien Nomer 21 ini dalam kondisi baik, dan masih dirawat di RSUP Kepri.

Sementara itu, Riono, mantan Sekda Tanjungpinang, mengatakan, warga tidak mempermasalahkan Kasus nomer 26, keluarga dari almarhum Pasien nomer 22 (HS) dikarantina di rumahnya. Warga justru memberi dukungan penuh agar OTG itu segera sembuh.

"Sejauh ini tidak ada masalah. Baik-baik saja warga di sini. Kami justru memberi penguatan dan mendoakan agar OTG itu segera sembuh," kata Riono, yang juga tetangga Kasus nomer 26, yg merupakan keluarga dari Pasien nomer 22 (HS).

Persoalan ini, menurut dia justru membuka hati dan pikiran warga untuk tetap di rumah, menjaga kebersihan diri dan rumah, serta menerapkan pola makan yang sehat.
 
"Penyakit ini bukan aib. Jadi tidak perlu dirisaukan. Kita perlu bersama-sama, kompak, memberi penguatan agar orang-orang yang sakit dapat sembuh," tuturnya.

(Red/Pay)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel