Safari Ramadhan Meminta Program Berkat Agar Tidak Diterapkan Di Kota Batam - Info Kepri -->
Trending News
Loading...

Safari Ramadhan Meminta Program Berkat Agar Tidak Diterapkan Di Kota Batam



BATAM, Infokepri.com - Anggota Komisi I DPRD Batam, Safari Ramadhan mengatakan program Berkat yang diterapkan oleh PT Gojek Indonesia (GI) kepada mitranya Driver Gojek seharusnya tidak bisa ditetapkan begitu saja tanpa sosialisasi, kalau kebijakan ini untuk daerah, dirinya akan meminta untuk tidak diterapkan di kota Batam. Begitu juga kalau program Berkat tersebut nantinya merupakan kebijakan nasional.

“ Apakah kebijakan yang diambil ini berlaku secara nasional atau hanya berlaku untuk daerah atau hanya khusus di Batam saja dan apakah ini sudah mengacu pada Perundang-undangan di Kementerian perhubungan,” tanya Safari Ramadhan saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) di ruang Komisi I DPRD Kota Batam, Batam Centre, Senin (14/7/2020).

RDP itu dipimpin oleh Ketua Komisi I DPRD Kota Batam, Budi Mardyanto dan dihadiri   anggota Komisi I DPRD Kota Batam, Jimmy Nababan, Abdul Malik, Siti Nurlaila, Tan A Tien, anggota Komisi IV DPRD Kota Batam, pihak management PT Gojek Indonesia, pengurus FSPMI Batam, pengurus Asosiasi Driver Online, Dinas Perhubungan Kota Batam, serta perwakilan driver Gojek.

Hal senada disampaikan oleh anggota Komisi I DPRD Batam, Tohap Erikson Pasaribu mengatakan dengan keutungan mencapai triliunan rupiah, kiranya perusahaan GI untuk merasa peduli dan memperhatikan mitranya driver Gojek.

“ Memang benar masa pandemi Covid-19 ini berpengaruh pada dunia usaha, tapi lebih berpengaruh pada driver yang ada di lapangan, sementara GI ini sebuah sistem tidak mempekerjakan orang langsung kelapangan,” katanya.

Tapi driver Gojeklah yang menghasilkan pendapatan yang diberikan kepada GI, untuk itu Tohap meminta agar perwakilan PT GI di Batam menyampaikan ke pusat agar lebih peduli dan memeprhatikan aturan yang dibuatnya.

Biasa dalam marketing untuk mempromosikan iklan kita menggunakan biaya, namun PT GI melalui driver Gojek yang selalu memakai jaket yang mereka pakai sudah mempromosikan Gojek Online.

“ Selain dari jaket para driver Gojek ini yang telah mempromosikan usaha perusahaan bapak, dari aplikasi PT GI juga mendapat uang sebab setiap orang membuka aplikasi Gojek membutuhkan pulsa,” katanya.

“ PT Gojek Indonesia katanya karya anak bangsa berbuatlah untuk anak bangsa. Apakah masih punya orang Indonesia dan berapa penghasilan yang didapat,” tambahnya.


Menyikapi akan hal itu Relations Regional South Of Sumatera PT Gojek Indonesia, Kenn Lazuardhi Syarnubi mengatakan secara nasional, perusahaan GI terdapat beberapa pelayanan berhenti operationalnya, kena dampak dari pandemi Covid-19.

“ Untuk menanggapi tuntutan, kami patuh dan mendukung segala bentuk regulasi yang sudah dikeluarkan pemerintah baik di daerah maupun kota. Program Berkat ini kita berikan kepastian, menjamin pendapatan Rp 100 ribu, dengan minimal 14 poin, memang sebenarnya banyak kurangnya dan mungkin bukan jawaban tetapi insentif yang kita berikan kepada rekan-rekan driver Gojek agar PT GI tetap bisa bertahan,” katanya.

Ia menyebutkan bahwa perusahaan hanya memiliki sebuah aplikasi, dan dipandemi ini semakin berat tantangannnya. Untuk itu kita belum bisa untuk melakukkan penghapusan program Berkat tersebut dan akan melakukan evaluasi secara bertahap dan yang menentukan itu adalah pusat.

“ Terkait pertanyaan pemilik dan penghasilan PT GI, Gojek lahir dan dikelola oleh orang Indonesia, untuk lebih detailnya bisa di cek di internet,” katanya

Manager Operational GI Batam, Alfyan mengatakan sosialisasi yang dilakukan pihaknya adalah hasil dari keputusan pusat, informasi datang kepadanya pada H-3 dan baru bisa menyampaikan kepada driver pada H-1.

“ Sosialisasi ini kami lakukan melalui kegiatan Kopdar/Kopi darat bertemu langsung, dan karena pandemi kami tidak bisa melakukan Kopda secara langsung sehingga kami harus melakukan secara online, di web sosial media. Dan pada saat itu kami mohon maaf tidak bisa semua mitra driver Gojek mengetahui. Sebenarnya kami sangat terbuka dan tidak menutup diri,” katanya.

Hal senada disampaikan oleh PT GI, Dedi yang menyebutkan bahwa terkait dikenakannya tarif Rp 1000 kepada pelanggan, aplikasi ini ada 3 mesin yang berbeda, digunakan oleh mitra driver, konsumen, dan Custumer/penjual makanan, minuman dan lain-lain.

“ Mesin tersebut membutuhkan biaya untuk pemeliharaan, dan selain itu kami juga mengalokasikan biaya tersebut untuk menjamin keamanan mitra maupun konsumen dalam bentuk asuransi. Untuk itulah yang kami bebankan kepada customer 100 %,” katanya.

Ia menyebutkan program Berkat akan dievaluasi secara berkala, dan program ini di setting untuk dievaluasi berdasarkan bagaimana pelaksanaan di daerah dan aspek-aspeknya banyak yang harus di pertimbangkan tidak hanya dari satu sisi saja, termasuk Mitra, Custumer. 

“ Untuk itu mitra jalani dulu dan dipahami terlebih dahulu,” katanya. (AP/IK)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel