Pemko dan BP Batam Dukung Investor Asing Berinvestasi Dalam Pengembangan TIK - Info Kepri -->
Trending News
Loading...

Pemko dan BP Batam Dukung Investor Asing Berinvestasi Dalam Pengembangan TIK

Pemko dan BP Batam Dukung Investor Asing Berinvestasi Dalam Pengembangan TIK


BATAM, Infokepri.com - Badan Pengusahaan (BP) Batam dan Pemerintah kota (Pemko) Batam, mendukung investor luar negeri untuk berinvestasi dalam pengembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK).

Investor asing yang akan melakukan pengembangan industri TIK tersebut, diinisiasi oleh Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Batam dalam penandatanganan kerjasama/MoU, di gedung BP Batam, Batam Centre, Batam, Kamis, (15/10/2020)

Dalam sambutannya Ketua Kadin Batam, Jadi Rajagukguk menyampaikan bahwa sesuai dengan keinginan presiden Republik Indonesia (RI ) yang menempatkan kota Batam,  Kepulauan Riau (Kepri), sebagai Batam Digital Parknya Indonesia dan Digital HUB Indonesia. Sehingga menarik minat sebuah perusahaan asal negara Korea dan berikut cabangnya yang ada di negara Singapura.

"Hari ini, merupakan penjajakan peluang investasi khususnya rencana dalam pengembangan Artificial Intelligence Intregeted Industri (AI), Batam Smart City, dan Batam Data Centre, tertuang dalam penandatanganan kerjasama antara PT.Jaringan Akses Data Indonesia dengan PT.Indonesia Optic Technology," terangnya.

Pada MoU itu, dihadiri oleh Ketua Tim Pelaksana Dewan TIK Nasional, Dr.Ing. Ilham Akbar Habiebie sekaligus Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia dan pimpinan Perusahaan antar negara melalui video telecobference (14/10/2020).

Sementara itu Direktur Pelayanan Lalu Lintas Barang dan Penanaman Modal BP Batam, Harlas Buana dalam pemaparannya mengharapkan agar dapat lebih memahami dan mengetahui keuntungan investasi di kawasan bebas perdagangan Batam dengan MoU ini dapat meletakkan pondasi dan kerjasama yang luas dalam pengembangan TIK, BP Batam pasti akan berkomitmen memfasilitasi terhadap investasi para investor.

"Semoga kerjasama dalam teknologi infomasi ini dapat terus terjalin dan membuahkan hasil dalam membuka lapangan pekerjaan serta pengembangan indusrtri AI, Smart City di Batam," terangnya sembari mengajak yang hadir untuk menyaksikan video perkembangan kota Batam.

Selanjutnya, terkait MoU, Direktur PT Jaringan Akses Data, Donald Pangihutan menjelaskan bahwa seperti yang diketahui saat ini Singapura adalah negara terbesar dalam market data center, digital industri di asia pasific, kemudian disusul negara Hongkong, Jepang. 

Demikian juga dengan kota Batam yang terletak dititik pertemuan sub marine cable dan dapat terkoneksi antar negara, sehingga Batam menjadi tulang punggung digital industri Indonesia.

Ia menyebutkan Singapura merupakan negara Hubungan jaringan terbesar di Asia pasific, sebagai tempat interkoneksi antar negara, serta memiliki regulasi yang memudahkan investor, yang berpotensi mendatangkan market dari tahun 2017, dan target di tahun 2022 sekitar Rp 470 triliun,- .

"Batam sudah memiliki kesamaan itu. Kini bagaimana kita untuk memaksimalkannya, Kalau kita biarkan kesempatan ini akan lewat begitu saja," katanya.

Singapura saat ini, lanjutnya memiliki 336 ribu data center serta squarespace, sementara Indonesia hanya mempunyai seratusan ribu data center. Sebagian besar data bangsa ada di Singapura. 

“ Ini yang menjadi PR kita bagaimana untuk dapat di tarik kembali. Sehingga negara tidak mengalami kerugian yang mana terdapat potensi kucuran dana, melalui Aplikasi Generik di setiap intansi pemerintah, dengan nilai miliaran rupiah yang berlalu setiap tahun, serta tidak ada lagi khususnya para banking menaruh datanya di Singapura,” katanya.

"Potensi Market Government kita, tidak keluar semua bisa garap di Batam. Seluruh interkoneksi yang ada di Indonesia tidak langsung ke Singapura bisa mampir di sini, dengan harga yang lebih efisien dan internet murah bisa tercapai. Ekonomi digital bisa bangkit dan ekonomi industri berbasis teknologi," katanya menambahkan.

Direktur PT. Indonesia Optic Technology, Jung Changhee menyampaikan nilai investasi bertahap dengan nilai  Rp 10 triliun,- dan untuk area yang digunakan mulai 50 sampai 100 hektar, dengan kapasitas 1600 data center, dan dapat mempekerjakan sekitar 1000 pekerja. Tahap awal, dalam Pembangunan fiber optik, jaringan internet, dan lainnya.

"Batam masuk dalam zona ekonomi bebas, kita melihat banyak peluang kedepan. Kami sebagai pelaksana di Indonesia, dengan MoU supaya bisa berkolaborasi, maju kedepan, lebih besar dari sini dan lebih bagus lagi," terangnya yang mulai fasih bahasa.

Di tempatt yang sama usai melakukan penandatangan MoU, Pjs. Wali Kota Batam, Samsul Bahrum menyampikan bahwa Batam seperti mangkok menadah air hujan, dan harus di persiapkan yang mana terdapat 12 investor yang akan masuk.

"Harapan generasi muda/penerus dengan agama yang bagus dan ilmu IT yang kuat, bisa menemukan tuhan, bukan dengan cara menemukan setan melalui IT. TIK merupakan investasi yang bedampak besar dan berorentasi Ekspor," tutupnya, bersemangat dan mengajak BP Batam mempersiapkan lahan yang diinginkan. (Pay/AP)


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel