Wako Batam Terima Beragam Anugerah Penghargaan dari Perruas - Info Kepri -->
Trending News
Loading...

Wako Batam Terima Beragam Anugerah Penghargaan dari Perruas

Wako Batam Terima Beragam Anugerah Penghargaan dari Perruas
Wako Batam (Kanan)
BATAM, Infokepri.com -
Walikota (Wako) Batam, Muhammad Rudi menyampaikan bahwa budaya berpantun tidak asing di Kota Batam. Bahkan, melalui Peraturan Daerah (Perda) Pokok-pokok Kebudayaan Daerah (PPKD) Kota Batam, mewajibkan pejabat berpantun di setiap acara, saat memberikan sambutan.
 
"Ini wajib bagi pejabat. Dalam sehari, kadang saya setidaknya 12 kali berpantun dalam sambutan di acara yang saya hadiri," terangnya saat malam Anugerah Pantun Mutiara Budaya Indonesia 2020, Minggu malam (27/12)di Golden Prown, Bengkong-Batam.
 
Acara tersebut, digagas oleh Perkumpulan Rumah Seni Asnur (Perruas), dan diikuti 32 daerah se-Indonesia. Untuk tahun ini, kota Batam - Kepulauan Riau ditunjuk sebagai tuan rumah penganugerahan bagi para pemantun dari Provinsi Aceh hingga Papua.
 
Pada kesempatan itu, Wako Batam dianugerahi penghargaan sebagai Wali Kota Peduli Pantun, Penulis Pantun Budaya Indonesia, sebagai daerah dengan peserta terbanyak di ajang Anugerah Pantun Mutiara Budaya Indonesia 2020.
 
"Alhamdulillah, penghargaan ini kami dedikasikan untuk seluruh masyarakat Kota Batam. Pantun ini budaya kita, bahkan sudah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda oleh UNESCO pada 17 Desember 2020 lalu. Mari lestarikan dan saya yakin kalau kita majukan kebudayaan, maka yang lain akan mengiringinya," tutupya.
 
Di tempat yang sama, Ketua Perruas, Asrizal Nur menyamaikan bahwa Perruas merupakan wadah pembinaan dan pengembangan bagi pemantun di Indonesia. Saat ini, lebih dari 3.000 orang yang tergabung dalam perkumpulan. Dan sangat mengapresiasi Wali Kota Batam yang di nilai peduli dengan pantun.
 
“Bapak wali kota sangat antusias saat ada acara pantun ini. Hanya seorang Wali Kota berbudaya yang peduli kebudayaan," terangnya.
 
Berkutnya, Ketua Lembaga Adat Melayu (LAM) Kota Batam, Nyat Kadir, menyambut baik kegiatan tersebut, sebagai awal berkarya dan melestarikan budaya berpantun.
 
"Pantun ini mengalami perjalanan panjang. Dulu, pantun digaungkan di acara pernikahan, Kemudian pembukaan ceramah-ceramah agama dan kegiatan yang lain," jelasnya.
 
Untuk itu, ia mengajak semua pihak terus melestarikan budaya berpantun di semua kegiatan. Bahkan, dalam mengajak masyarakat melawan Covid-19, juga bisa dilakukan melalui pantun.
 
"Semua bisa melalui pantun. Kita harus bersama dalam melestarikan warisan budaya kita ini," katanya yang juga menjabat Anggota DPR RI. (Mc/AP)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel