Suntik Vaksin Covid-19 di Batam, Rudi Gagal dan Amsakar yang Pertama - Info Kepri -->
Trending News
Loading...

Suntik Vaksin Covid-19 di Batam, Rudi Gagal dan Amsakar yang Pertama

Suntik Vaksin Covid-19 di Batam, Rudi Gagal dan Amsakar yang Pertama
Cek Tensi Darah Wako Batam
BATAM , Infokepri.com -
Dinas Kesehatan (Dinkes) Batam menjadwalkan ulang vaksinasi untuk Walikota Batam, dan Wakil Walikota Batam menjadi yang pertama mendapat vaksin Covid-19, di Dataran Engku Putri, Batam Centre - Batam. Jum'at, (15/01/2021)
 
Seperti yang diketahui, Walikota Batam sebelumnya ingin dirinya menjadi orang pertama divaksin di Pemerintahan Kota Batam. Namun, karena memiliki tekan darah tinggi vaksinasi untuk orang nomor satu di Batam itu ditunda.
 
Dalam kesempatan itu, Walikota Batam, Muhammad Rudi menyampaikan bahwa Pemerintah sejak Maret 2019 lalu, sudah berjibaku melawan Covid-19 dan sekarang saatnya mengakhirinya. Dengan tetap mengingatkan selama proses vaksinasi, masyarakat diminta secara ketat menerapkan protokol kesehatan.
 
"Vaksin sudah ada, tapi pandemi ini belum selesai dan protokol kesehatan wajib dilaksanakan sambil menunggu hasil positif dari vaksinasi. Kita ingin kesehatan pulih dan ekonomi bangkit," terangnya.
 
Berikutnya orang pertama yang disuntik, Wakil Walikota Batam, Amsakar Achmad menyatakan optimistis setelah divaksin permasalahan Covid-19 akan berakhir. Karena program vaksinasi ini sebagai ikhtiar pemerintah memulihkan kesehatan dan membangkitkan ekonomi.Untuk itu, dirinya berpesan agar masyarakat segera mendapat giliran divaksin.
 
"Alhamdulillah semua berjalan lancar. Kita harapkan masyarakat juga tak khawatir jika nantinya mendapatkan vaksin Covid-19," katanya usai di suntik yang rasanya seperti di gigit semut.
 
Selain Wakil Walikota Batam, vaksin juga disuntikkan ke Sekretaris Daerah (Sekda) Batam, Jefridin Hamid. Selanjutnya sejumlah pejabat dari Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Formopimda) Batam, pengusaha, dan tokoh agama.
 
Wako dan Wawako Foto Bersama Forkompinda Batam
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota, Didi Kusmarjadi mengatakan bahwa akan menjadwalkan ulang vaksinasi. Namun, belum menyampaikan kapan pastinya Wali Kota divaksin.
 
Wako Batam, sempat lima kali dilakukan pengecekan tekanan darah dan hasilnya tetap tidak diperbolehkan mendapatkan vaksin Covid-19. Pemeriksaan pertama, tekanan darah Rudi mencapai 160. Kemudian pemeriksaan ke dua 145, pemeriksaan ke tiga 140.
 
Kemudian pada pemeriksaan keempat tekanan darahnya 151 dan kelima 155. Sementara yang mendapatkan vaksin maksimal memiliki tekanan darah 140.
 
"Di lain hari kita jadwalkan. Karena memang kalau tekanan darah tinggi tidak diperbolehkan mendapat vaksin," terangnya.
 
Lanjutnya, sebanyak 20 orang yang mendapat vaksin sebagai awal pencanangan vaksinasi Covid-19. Selanjutnya, pihaknya akan memvaksin tenaga kesehatan yang berjumlah 5.000 orang. Untuk Batam, di tahap pertama ini mendapat kuota 11.120 vial vaksin.
 
"Tahap ini diprioritaskan untuk tenaga medis," katanya.
 
Selanjutnya, bagi masyarakat tak perlu khawatir. Nantinya, masyarakat yang divaksin akan mendapat pesan singkat (SMS) sebanyak dua kali. SMS pertama sebagai pemberitahuan dari Peduli Lindungi, kemudian SMS kedua dari 1199 untuk registrasi dan mendapatkan e-card. "Nanti di sana akan disampaikan kapan dan di mana vaksinasi akan dilakukan," pungkas Kadinkes Batam.
 
Sesuai Surat Keputusan Direktur Jenderal (Dirjen) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes No. HK. 02.02/4/1/2021 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Covid-19.
 
Mendapatkan vaksin, orang terkonfirmasi menderita Covid-19 sedang hamil atau menyusui, mengalami gejala ISPA, seperti batuk, pilek, sesak napas dalam 7 hari terakhir, terdapat anggota keluarga serumah yang kontak erat atau suspek atau konfirmasi atau sedang dalam perawatan karena penyakit Covid-19 sebelumnya, memiliki riwayat alergi berat atau mengalami gejala sesak napas, bengkak, dan kemerahan setelah divaksinasi Covid-19 sebelumnya (untuk vaksinasi ke-2).
 
Selanjutnya, orang yang tak boleh mendapatkan vaksin, orang sedang mendapatkan terapi aktif jangka panjang terhadap penyakit kelainan darah, menderita penyakit jantung (gagal jantung atau penyakit jantung koroner), menderita penyakit autoimun sistemik (SLE atau lupus, Sjogren, vaskulitis, dan autoimun lainnya.
 
Menderita penyakit ginjal (penyakit ginjal kronis atau sedang menjalani hemodialysis atau dialysis peritoneal atau transplantasi ginjal  atau sindroma nefrotik dengan kortikosteroid, menderita penyakit Reumatik Autoimun atau Rhematoid Arthritis), menderita penyakit saluran pencernaan kronis, menderita penyakit hipertiroid atau hipotiroid karena autoimun, menderita penyakit kanker, kelainan darah, imunokompromais atau defisiensi imun, dan penerima produk darah atau transfusi. Kemudian, orang yang berdasarkan pengukuran tekanan darah didapati hasil 140/90 atau lebih dan HIV dengan angka CD4 kurang dari 200 atau tidak diketahui. (AP)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel