Tiga Prioritas Utama Dalam Proyek Kerjasama Ekonomi Sub Regional IMT-GT - Info Kepri -->
Trending News
Loading...

Tiga Prioritas Utama Dalam Proyek Kerjasama Ekonomi Sub Regional IMT-GT

Tiga Prioritas Utama Dalam Proyek Kerjasama Ekonomi Sub Regional IMT-GT
Asisten Deputi Kerjasama Ekonomi Regional dan Sub Regional, Kemenko Perekonomian RI, Netty Muharni (Tengah) Bersama Kepala Pusat Pengembangan KPBPB Irfan Syakir Widyasa (Kiri) dan Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemko Batam Pebrialin,SE,M Si (19/11/2021) (Fhoto : Posman)

BATAM, Infokepri.com – Asisten Deputi Kerjasama Ekonomi Regional dan Sub Regional, Kemenko Perekonomian RI, Netty Muharni mengatakan ada 7 sektor potensi pemanfaatan kerja sama ekonomi sub regional Indonesia - Malaysia - Thailand Growth Triangle (IMT - GT) yakni : perdagangan, investasi, pariwisata, pertanian, perhubungan ICT, sektor halal dan kerjasama lingkungan.

“ Yang menjadi proyek prioritas utama dalam kerjasama IMT-GT 5 tahun ke depan antara lain, Nongsa Digital Park, Halal Industrial Hub dan Pengembangan Batam sebagai Green City yang akan menjadi prioritas kita,” kata Netty kepada awak media usai meggelar pertemuan dengan Kepala BP Batam  di Marketing Centre BP Batam, Batam Center, Batam, Jumat (19/11/2021)

Ia menyebut kerjasama antara Indonesia, Malasyia dan Thailand potensinya sangat besar untuk dimamfaatkan sebab akan melibatkan wilayah Sumatera untuk Indonesia dan juga melibatkan seluruh Semenanjung Malaysia serta melibatkan juga 14 Provinsi di Thailand

Bahkan, katanya, potensi dari lembaga internasional yang masuk melalui kerja sama IMT-GT terutama pendanaannya bisa dimamfaatkan untuk pembangunan hijau.

“ Arah pembangunan saat ini sangat mendukung untuk pembangunan hijau, termasuk bagaimana energi efisiensi dan energi yang ramah lingkungan dan untuk pembangunan hijau lainnya,” katanya.

Dalam kerja sama tersebut BP Batam dan Pemko Batam akan menjadi pelaksana dalam proyek tersebut namun masih ada interpensi yang dibutuhkan untuk dibahas.

Sementara Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemko Batam Pebrialin,SE,M Si yang mengikuti rapat tersebut untuk menindak lanjuti hasil dari pertemuan beberapa waktu yang lalu dari 2 kota yang ditetapkan sebagai Green City salah satu diantaranya adalah Kota Batam.

Ia mengatakan ada 8 atribut yang ditargetkan di dalam Green City untuk Batam dan dari sisi perencanaannya sudah dipaparkannya dan hal tersebut akan terus berlanjut hingga tahun 2024 yang akan datang.

“ Ada juga beberapa tahapan atribut yang kita masukkan termasuk tadi Green Comunity, Green Energi dan juga terkait dengan Green Water yang juga kita sampaikan dalam pertemuan tersebut,” katanya.

Ia menyebut hal yang paling menarik dalam pertemuan tersebut yang dipaparkan adalah mengenai Green Energi dan selama ini pengelolaan sampah di Batam menjadi catatan penting bagi Pemko Batam.
 
" Kita berharap dengan adanya kerja sama antar Malaysia dan Thailand dan Indonesia tentunya ada Investor yang tertarik untuk mengelola sampah yang ada di Batam yang bisa menjadi sumber energi,"katanya.

Dalam pertemuan itu, katanya, seorang pengusaha indusri mengusulkan dua pulau untuk dijadikan tempat membuang limbah B3, sebab selama ini limbah B3 dari kawasan industry Batam dan Bintan dibawa ke Cilengsi, Bandung. Hal ini membutuhkan biaya yang cukup besar.

Sementara Kepala Pusat Pengembangan KPBPB Irfan Syakir Widyasa mengatakan BP Batam menyambut baik dengan Kerjasama internasional tersebut.

Ia menyebut dengan adanya kerjasama internasional tersebut, konsentrasi BP Batam tentunya membuka peluang kerjasama antara kawasan  FTZ yang ada. (Pay)

 

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel