Hadiri Presentasi dan Wawancara KIPP Tahun 2022 Secara Virtual, Jefridin Paparkan Inovasi PONJEN - Info Kepri -->
Trending News
Loading...

Hadiri Presentasi dan Wawancara KIPP Tahun 2022 Secara Virtual, Jefridin Paparkan Inovasi PONJEN

 

Hadiri Presentasi dan Wawancara KIPP Tahun 2022 Secara Virtual, Jefridin Paparkan Inovasi PONJEN
Tangkapan layar suasana Presentasi dan Wawancara KIPP Tahun 2022 hari ke-4 saat Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya mempresentasikan inovasi Sistem Informasi Penatausahaan Hasil Hutan (SIPUHH) secara virtual, Rabu (29/06) (Fhoto : Ist)

BATAM, Infokepri.com - Wali Kota Batam, Muhammad Rudi diwakili Sekretaris Daerah (Sekda) Batam, Jefridin menghadiri acara Presentasi dan Wawancara Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) Tahun 2022. 

Ia memaparkan inovasi  PONJEN atau Pola Jitu Pemberdayaan Nelayan secara virtual di Kantor Wali Kota Batam, Rabu (29/6/2022).

Kegiatan Presentasi dan Wawancara (KIPP) ini dibuka oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya. 

Pada kegiatan tersebut diwarnai sembilan inovasi, dua perwakilan kementerian/lembaga serta tujuh kabupaten dan kota dari Kepulauan Sumatera unjuk kebolehan inovasi yang mereka miliki, yang didominasi oleh inovasi pemberdayaan masyarakat.

Dalam kesempatan itu, Menteri LHK Siti Nurbaya menjelaskan inovasi dari Direktorat Iuran dan Penatausahaan Hasil Hutan KLHK yakni SIPUHH atau Sistem Informasi Penatausahaan Hasil Hutan. SIPUHH merupakan inovasi layanan yang memfasilitasi pencatatan dan perhitungan seluruh bisnis penatausahaan hasil hutan secara automasi sistem layaknya transaksi bank.

Sebelumnya, penerapan SIPUHH hanya berdasarkan Peraturan Menteri LHK. “Kementerian LHK telah berhasil menempatkan ketentuan mengenai pemberlakuan SIPUHH pada PP No. 23/2021 tentang Penyelenggaraan Kehutanan serta strategi penguatan melalui kebijakan penganggaran untuk memastikan pengelolaan dan pengembangan SIPUHH,” jelas Siti Nurbaya.

SIPUHH Generasi-2 di tahun 2020 untuk memberikan dampak yang lebih luas. Waktu layanan yang semakin cepat, efisiensi transaksi, minimalisir gangguan sistem, akurasi dan akuntabilitas data PNBP, akses yang sama bagi seluruh pelaku usaha, serta fasilitasi seluruh jenis usaha dan produk yang dihasilkan menjadi beberapa kelebihan SIPUHH Generasi-2.

Siti menyampaikan komitmen SIPUHH telah menjadikan wujud nyata tata kelola kehutanan dalam kegiatan pemanfaatan hasil hutan dan memperluas dampak manfaat yang berupa output data hasil hutan yang dapat digunakan diseluruh sektor. SIPUHH merupakan inovasi kategori khusus yang sebelumnya telah menjadi Top 40 KIPP Tahun 2017.

BRIN menjadi peserta kedua yang memaparkan inovasinya, yakni ELSA (e-Layanan Sains). Deputi bidang Kebijakan Pembangunan BRIN Mego Pinandito menyampaikan ELSA merupakan layanan terintegrasi berbasis web berisikan layanan sains, laboratorium, serta fasilitas riset BRIN.

Mego mengungkapkan ELSA menjadi one stop station atau layanan satu pintu melalui elsa.brin.go.id sehingga pengguna tidak perlu mendatangi kantor BRIN. Kehadiran ELSA membuat keterbukaan fasilitas infrastruktur dan sentralisasi layanan. Pengguna juga dapat memantau langsung seluruh tahapan proses layanan serta mendapatkan keseragaman prosedur layanan.

Bagi BRIN, ELSA memudahkan memantau, menganalisa, dan mengevaluasi terkait fasilitas riset yang banyak digunakan. ELSA juga digunakan untuk merencanakan layanan fasilitas riset baru.

Selanjutnya, Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Bengkulu Utara menghadirkan inovasi Gardu Penangkis alias Gerakan Terpadu Penanggulangan Kemiskinan. Wakil Bupati Bengkulu Utara Arie Septia Dinata menjelaskan Gardu Penangkis sebagai payung yang memuat inovasi lain untuk pengurangan kemiskinan dengan membangun ekonomi kerakyatan.

Gardu Penangkis dilakukan dengan kolaborasi pelaksanaan program dalam penanggulangan kemiskinan terkonvergensi di bidang yang berpengaruh langsung, seperti ketenagakerjaan, UMKM, pertanian, sosial, dan ketahanan pangan. Inovasi ini juga membangun aplikasi Sistem Informasi Program Penanggulangan Kemiskinan.

Hadirnya Gardu Penangkis membuat antara lain terbentuknya Kelompok Wanita Tani, pemberdayaan petani dalam limbah ternak, lahirnya inkubator bisnis UMKM, berkurangnya penyandang masalah kesejahteraan sosial, serta menurunnya angka prevalensi kekerdilan (stunting).

“Inovasi Gardu Penangkis berhasil menurunkan angka kemiskinan di Bengkulu Utara dari 11,67 persen pada tahun 2020 menjadi 11,61 persen di 2021, dimana banyak wilayah lain yang angka kemiskinannya meningkat,” ungkap Wakil Bupati Arie.

Intan Anggun atau Pinjaman Tanpa Bunga Tanpa Agunan dari Kabupaten Bangka menjadi inovasi yang dipaparkan selanjutnya. Diprakarsai oleh Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah.
Bupati Bangka Mulkan mengatakan inovasi kemitraan hexahelix ini berdampak langsung kepada petani yang kembali memiliki kedaulatan atas hasil produksi, penguasaan lahan, akses pembiayaan usaha tani serta keterlibatan yang seimbang dalam pengelolaan risiko.

Melalui inovasi ini, pemerintah menyiapkan skema pembiayaan pinjaman melalui APBD serta melakukan pembinaan petani. Dengan kepesertaan petani sebanyak 697 KK pada 2021, menjadikan banyak petani di Kab. Bangka melek perbankan dan dapat mengelola faktor produksi perkebunan secara mandiri.

Sekretaris Daerah Kota Sawahlunto Ambun Kadri menjelaskan inovasi Songket jo Alat Tenun (Songsong Keluarga Bebas Tuberkulosis Ajak Lintas Sektor Temukan Minum Obat Sampai Tuntas). Berasal dari Puskesmas Silungkang, inovasi pentahelix ini menggunakan jasa Jumantuk (Juru Pemantau Batuk) untuk mengedukasi masyarakat mengenai penyakit Tuberkulosis (TBC) dan mengoleksi dahak untuk diperiksa di Puskesmas.

Jumantuk sebagai kader TBC menjadi perpanjangan tangan petugas kesehatan untuk pemberdayaan dan deteksi dini di tengah-tengah masyarakat. Disampaikan, inovasi ini mampu meningkatkan penjaringan kasus TBC hingga 23,24 persen pada 2021, dengan angka kesembuhan melalui minum obat tuntas menjadi 100 persen.

Sesi pertama ditutup dengan inovasi Rumah Singgah dari Kabupaten Bintan. Plt. Bupati Bintan Roby Kurniawan menyatakan bahwa Rumah Singgah adalah rumah gratis bagi masyarakat Bintan yang sakit dan dirujuk untuk berobat ke Jakarta dan Singkawang. Inovasi ini mengatasi permasalahan sewa rumah tinggal, biaya ke rumah sakit rujukan, serta biaya konsumsi harian.

Diinisiasi oleh Dinas Kesehatan, Rumah Singgah menyediakan bangunan dua lantai dengan delapan kamar dan alat kesehatan serta mobil ambulans yang tersedia di Jakarta dan Singkawang. Dengan Rumah Singgah, maka warga Bintan tidak perlu mengeluarkan biaya dan dapat fokus untuk menangani kesehatannya.

Pulau Pahat Anambas atau Penjemputan Langsung Pelayanan Administrasi Kependudukan yang Cepat dan Tepat di Anambas membuka presentasi sesi kedua. Program dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kab. Kepulauan Anambas ini jemput bola dengan mendatangi masyarakat dan mencetak di tempat dokumen kependudukan.

Bupati Kep. Anambas Abdul Haris menjelaskan kondisi geografis di Kep. Anambas menyulitkan masyarakat untuk mengurus dokumen kependudukan, terutama masyarakat rentan dan yang tinggal di pulau-pulau, sehingga inovasi ini mengurangi ketimpangan pelayanan. Telah berjalan selama tiga tahun, inovasi ini berhasil meningkatkan persentase kepemilikan dokumen kependudukan bagi masyarakat Kab. Kep. Anambas.

Hadiri Presentasi dan Wawancara KIPP Tahun 2022 Secara Virtual, Jefridin Paparkan Inovasi PONJEN
Sekda Kota Batam Jefridin Hamid Saat Menghadiri Hadiri Presentasi dan Wawancara KIPP Tahun 2022 Secara Virtual di Kantor Wali Kota Batam, Rabu (29/6/2022) (Fhoto : Ist)

Kemudian, Sekretaris Daerah Kota Batam Jefridin melanjutkan dengan presentasi inovasi Ponjen atau Pola Jitu Pemberdayaan Nelayan. Melalui Dinas Perikanan sejak tahun 2019, pemberdayaan dititikberatkan pada sistem pengelolaan bantuan sarana dan prasarana perikanan tangkap untuk nelayan yang tergabung dalam Kelompok Usaha Bersama (KUB) terdaftar.

Melalui Ponjen, nelayan dapat menyimpan/menabung sebagian hasil usaha penangkapan ikannya untuk pengembangan usaha. Ponjen juga bertujuan untuk meningkatkan kemampuan KUB dalam pengelolaan unit usaha untuk mewujudkan nelayan yang maju, mandiri, sejahtera, dan bermartabat.

Ia berharap, inovasi ini akan mendorong Masyarakat Nelayan yang maju, mandiri, sejahtera dan bermartabat. Dikesempatan itu, Jefridin bersama Tim Inovasi Pemko Batam menjawab semua pertanyaan yang disampaikan oleh Tim IKIPP.

“Inovasi ini telah dimunculkan sejak 2018, dengan inovasi ini semula nelayan memiliki pola pikir individual, kini sudah berkelompok,” ujarnya.

Ia menyampaikan, Batam memiliki potensi besar di sektor perikanan dan sudah terbentuk Kelompok Usaha Bersama (KUB) Perikanan Tangkap sebanyak 6.501 RTP.

“Ini yang kami maksimalkan, potensi ini terus dimaksimalkan dengan Batam yang memiliki kurang lebih 329 pulau,” ujarnya.

Bahkan, saat ini di Batam terdapat kurang lebih 15.875 Rumah Tangga Perikanan Tangkap. Untuk itu, inovasi yang diciptakan hendaknya mampu memaksimalkan peran para nelayan di Batam.

“Pola pikir individual akan terus diubah untuk menjadi kelompok agar para nelayan ke depan lebih sejahtera,” tutupnya.

Sesi presentasi dan wawancara diakhiri oleh Wali Kota Tanjungpinang Rahma dengan inovasi TOSSA atau Triage, One Stop Service and Acceleration, yang diimplementasikan dalam pengendalian Covid-19 di wilayah kerja Puskemas Batu 10. Metode TOSSA memisahkan pasien bergejala ISPA dengan pasien yang tidak bergejala ISPA yang menciptakan pelayanan prioritas bagi pasien bergejala Covid-19.

Kegiatan triage memisahkan pasien bergejala dan tidak dengan skrining. Dilanjutkan dengan One Stop Service pada Poli ISPA. Sedangkan Acceleration dilakukan dengan Tim Gerak Cepat (TGC) Covid-19 yang bekerja diluar Puskesmas Batu 10. “Metode TOSSA ini berdampak signifikan, memberikan kemudahan, kecepatan, efektif dan efisien pada pengendalian Covid-19 di wilayah kerja Puskemas Batu 10 dengan pengimplementasian TOSSA di dalam dan luar gedung,” tutup Rahma.

(MC/ menpan.go.id)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel