Melestarikan Adat Istiadat Budaya Melayu, Pemkab Lingga Gelar Sosialisasi
Kamis, Desember 14, 2023
Suasana Sambutan Sekdakab Lingga Pada Kegiatan (Foto by ist/www.infokepri.com) |
LINGGA, Infokepri.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lingga, melalui Dinas Kebudayaan Kabupaten Lingga, bersinergi dengan Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Lingga, menggelar sosialisasi tata cara adat istiadat budaya melayu, di Gedung LAM Kabupaten Lingga.
Dalam sambutannya, Sekda Lingga, H. Armia menyampaikan bahwa pemerintah daerah sangat peduli terhadap perkembangan kebudayaan budaya Melayu yang dominan menjadi payung di daerah ini.
"Kepedulian inilah, pemerintah daerah sangat mensupport kegiatan ini diselenggarakan seperti mensosialisasikan bagaimana tata cara makan berhidang, tepuk tepung tawar, serta penyambutan tamu secara adat. Pemda sangat memberikan dukungan penuh, ini adalah salah satu penguatan identitas kita sebagai negeri yang berbudaya," katanya, (12/12).
Lanjutnya, berharap dengan diselenggarakannya acara ini, dapat menjadi motivasi bersama untuk terus melestarikan adat istiadat budaya melayu yang sesuai dengan julukan Lingga adalah Negeri Bunda Tanah Melayu yang sudah Mendunia. "Sudah menjadi hak dan kewajiban kita bersama untuk terus menjaga, merawat dan melestarikannya," tutupnya mewakili Bupati Lingga.
Sebelumnya, pada pembukaan sosialisasi, Ketua Umum DWP Kabupaten Lingga, Ny.Qomariah Armia menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan peran dalam menjaga warisan kebudayaan dan melestarikan agar prosesi adat istiadat dan budaya melayu tetap terpelihara.
"Kegiatan ini tentu sangat bermanfaat guna memberikan pengetahuan bagi ibu-ibu Dharma Wanita Persatuan khususnya dan masyarakat pada umumnya. Hal ini tentunya sangat jelas menambah ilmu dan pengetahuan agar kebiasaan orang melayu di era kesultanan Lingga terus dilestarikan hingga sekarang," katanya.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Lingga, Drs.Azmi mengatakan bahwa hal ini sudah sepantasnyalah dijaga dan dipelihara serta melestarikan adat istiadat.
"Mengingat adat dan budaya Bunda Tanah Melayu tak cukup hanya sekedar niat, diskusi, dicanangkan saja, namun butuh komitmen yang kuat dengan melibatkan diri secara langsung untuk ikut melaksanakannya," terangnya. (*)
Editor : Andi P