Bupati Wan Siswandi Hadiri Malam Seni Budaya Sedekah Bumi 2024
Sabtu, September 14, 2024
Bupati Natuna Wan Siswandi, menyatu dalam perhelatan seni budaya sedekah bumi Desa Gunung Putri Batubi. (Fhoto : Ist/Bernard.S). |
By Bernard.S
NATUNA, Infokepri.com - Bupati Natuna Wan Siswandi, menghadiri Malam Seni Budaya Sedekah Bumi 2024, di Desa Gunung Putri, Kecamatan Bunguran Batubi, Kamis (12/09/2024) yang lalu.
Kehadiran Bupati Natuna, Wan Siswandi, disambut dengan antusias oleh masyarakat Desa Gunung Putri yang merayakan perhelatan budaya ini.
Perhelatan Seni Budaya Sedekah Bumi yang digelar dengan penuh meriah ini sebagai ungkapan syukur atas hasil panen yang melimpah sekaligus penghormatan kepada warisan budaya leluhur.
Dari sore hari, suasana desa sudah terasa meriah. Masyarakat berbondong-bondong memadati lokasi acara, menyatu dalam semangat kebersamaan dan gotong royong yang masih terjaga erat dalam kehidupan sehari-hari mereka.
Bupati Wan Siswandi yang dikenal dekat dengan rakyat, turut hadir untuk merayakan kekayaan budaya dan kearifan lokal yang tercermin dalam setiap acara.
Pertunjukan tari tradisional, gamelan, kuda lumping, hingga teater rakyat menjadi sajian utama yang memukau para hadirin. Setiap pertunjukan tidak hanya sebagai hiburan, tetapi juga mengandung nilai-nilai luhur yang terus diwariskan di tengah arus modernisasi.
Dalam sambutannya, Bupati Siswandi menekankan pentingnya menjaga tradisi ini sebagai bentuk penghormatan terhadap budaya dan sebagai sarana memperkuat hubungan antara pemerintah dengan masyarakat.
"Acara ini tidak hanya menjadi wadah silaturahmi, tetapi juga simbol kekuatan budaya kita yang tetap kokoh di tengah perubahan zaman," ujar Siswandi dengan bangga.
Malam Seni Budaya Sedekah Bumi tahun ini semakin istimewa karena mendapat dukungan penuh dari pemerintah daerah. Warga menilai bahwa upaya pemerintah dalam melestarikan budaya sekaligus meningkatkan kesejahteraan mereka telah memberikan dampak positif.
Hal ini terlihat dari tingginya partisipasi warga dalam acara tersebut, yang memperlihatkan eratnya hubungan emosional antara pemerintah dan masyarakat.
Puncak acara diakhiri dengan doa bersama, di mana seluruh warga memanjatkan harapan untuk keberkahan dalam setiap aspek kehidupan, terutama dalam usaha pertanian yang menjadi tulang punggung ekonomi desa.
Tradisi Sedekah Bumi ini kembali menjadi pengingat akan pentingnya melestarikan warisan leluhur agar dapat diteruskan kepada generasi berikutnya.
Perayaan ini menjadi bukti bahwa masyarakat Natuna tetap kokoh menjaga tradisi, kebersamaan, dan kearifan lokal, meski dihadapkan dengan tantangan zaman.
Malam Seni Budaya Sedekah Bumi bukan hanya acara tahunan, tetapi juga simbol kebanggaan akan identitas budaya yang tak pernah lekang oleh waktu. (Nard).
Editor ; P Sipayung