Pemko Batam Distribusikan 6.590 Paket Sembako Bersubsidi Untuk Tiga Kecamatan - Info Kepri -->
Trending News
Loading...

Pemko Batam Distribusikan 6.590 Paket Sembako Bersubsidi Untuk Tiga Kecamatan

Fhoto : Istimewa

BATAM, Infokepri.com - Pembagian sembako murah dari Pemerintah Kota Batam berlanjut ke Kecamatan Lubukbaja, Batuampar, dan Bengkong, Minggu (13/10/2019). Total 6.590 paket sembako bersubsidi yang didistribusikan saat itu.

Rinciannya yakni 2.500 paket untuk lima kelurahan di Lubukbaja, 2.000 paket untuk empat kelurahan di Batuampar, dan 2.090 paket untuk empat kelurahan di Bengkong. Tiap paket berisi beras, gula, dan minyak goreng senilai lebih kurang Rp100 ribu. Namun masyarakat hanya perlu membelinya dengan Rp50 ribu per paket.

“Bazar sembako murah inilah yang baru bisa kami persembahkan untuk masyarakat Batam. Pemko Batam memberikan subsidi Rp50 ribu untuk 128 ribu paket sembako yang dianggarkan melalui APBD Kota Batam,” kata Wakil Walikota Batam, Amsakar Achmad.

Pada kesempatan itu Amsakar juga menyampaikan tentang pasar Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID). Pasar yang berlokasi di Grand Niaga Mas Batam Kota ini menyediakan berbagai bahan pokok dengan harga lebih rendah dari pasar lain.

Harga di pasar TPID bisa lebih murah karena dijual langsung oleh para distributor yang bekerja sama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Batam. Sehingga jalur distribusinya lebih pendek karena tidak melalui rantai penjualan lain lagi.

“Ini salah satu upaya pemerintah untuk mengendalikan harga pasar dan meningkatkan daya beli masyarakat. Bapak ibu bisa berbelanja ke Pasar TPID. Kita akan memantau betul harga jualnya di sana, jangan sampai lebih murah harga sembako di pasar Tos 3000,” ujarnya.

Dalam upaya pengendalian harga bahan pokok, Pemko Batam menyiapkan empat pasar di lokasi berbeda. Yaitu Pasar Induk di Jodoh, Pasar Serumpun di Tanjungpiayu, Pasar Hangtuah di Tiban, dan Pasar TPID di Batam Centre.

“Melalui empat pasar ini Pemerintah akan berusaha untuk mengendalikan harga. Karena yang menjadi persoalan bagi ibu-ibu adalah harga barang. Pemerintah tidak mungkin menekan harga kalau tidak punya pasar, karena di tempat lain pemerintahnya bisa melakukan intervensi terhadap harga pasar,” kata dia.

(MC/Pay)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel