Walau Pandemi Covid-19, Ditahun 2020 di Bintan Sudah Tidak Ada Lagi Status Desa Tertinggal - Info Kepri -->
Trending News
Loading...

Walau Pandemi Covid-19, Ditahun 2020 di Bintan Sudah Tidak Ada Lagi Status Desa Tertinggal

 

Bupati Bintan Apri Sujadi Panen Padi (Fhoto : Istimewa)

BINTAN, Infokepri.com - Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kabupaten Bintan Ronny Kartika mengatakan di tahun 2020 ini seluruh desa di Kabupaten Bintan sudah tidak ada lagi yang menyandang status Desa Tertinggal.

“ Sesuai grafik perkembangan seluruh desa di Bintan juga mengalami perubahan yang signifikan selama 5 tahun terakhir. Hal ini tentunya juga menjadi prestasi bagi desa-desa yang ada di seluruh Provinsi Kepri,” kata Ronny Kartika, Jumat (21/8/2020) siang.

Ia menyebutkan ditahun 2015 lalu, ada 9 desa  dengan status sangat tertinggal, dan 15 desa dengan status tertinggal, sekarang tahun 2020 sudah tidak ada lagi.

“ Berdasarkan catatan kami perkembangan desa yang signifikan, dari 36 desa di Bintan, 25 desa sudah menyandang status desa berkembang sisanya telah menyadang status desa maju. Ini tentunya menjadi prestasi bagi Kabupaten Bintan dibandingkan dengan daerah lainnya di Provinsi Kepri ” tegasnya

Bupati Bintan Apri Sujadi mengatakan selama dalam kurun waktu 5 tahun terakhir ada sekitar Rp 500 milyar,- lebih dana yang digulirkan bagi kemajuan pembangunan desa.  Sekitar Rp 300 milyar,-  diantaranya merupakan ADD (Alokasi Dana Desa) dimana dana desa tersebut bersumber dari APBD Bintan yaitu minimal 10% dari DAU ditambah DBH setiap tahunnya.

Ia menyebutkan dalam kurun waktu lima tahun terakhir, Rp 300 milyar,- dana yang bergulir di desa itu berasal dari APBD Pemkab Bintan.

Bupati Bintan menyebutkan dimasa pandemi Covid 19, hal yang paling penting bagi kemajuan daerah khususnya masyarakat desa adalah mewujudkan program recovery ekonomi dan juga padat karya. Apalagi menghadapi Pilkada tahun 2021 dengan situasi pandemi Covid 19 maka sangat tidak memungkinkan bila fokus pemerintahan hanya pada sektor pembangunan.

Lebih jauh Apri menjelaskan alasannya mengapa lebih fokus pada program recovery ekonomi dibandingkan program pembangunan sebab pertumbuhan ekonomi Indonesia sudah – 5,32 % dan pertumbuhan Prov Kepri sendiri berada diangka – 6,66 % di kuartal ke II tahun 2020 ini” situasi pandemi Covid 19 saat ini, sebaiknya lebih

Ia menyebutkan pemerintah termasuk Pemerintah Desa kedepan sebaiknya dapat memberikan stimulus untuk perekonomian masyarakat sekitar, hal itu lebih penting. 

Apri menyebutkan ditahun 2021, Kita tidak akan bicara masalah pembangunan, karena membangkitkan ekonomi masyarakat merupakan sebuah kewajiban. (Red)


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel