Drama Dibalik Berhentinya Ketua DPRD dan Rencana Lengsernya Daliyus dari Wakil Ketua Siapa Yang Diuntungkan - Info Kepri -->
Trending News
Loading...

Drama Dibalik Berhentinya Ketua DPRD dan Rencana Lengsernya Daliyus dari Wakil Ketua Siapa Yang Diuntungkan

Drama Dibalik Berhentinya Ketua DPRD dan Rencana Lengsernya Daliyus  dari Wakil Ketua Siapa Yang Diuntungkan
Ilustrasi (Fhoto : Ist)

PASAMAN BARAT, Infokepri.com - Drama kekisruhan terkait adanya dinamika penggantian pejabat Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pasaman Barat oleh lembaga itu pasca diusulkannya H Erianto menggantikan Parizal Hafni, tampaknya sudah akan mendekati titik akhir pasca terbitnya Surat Keputusan Gubernur Sumatera Barat yang mengesahkan pergantian tersebut.

Meskipun dinilai banyak pihak bahwa peristiwa politik ini tidak akan membawa pengaruh signifikan bagi pertumbuhan pembangunan daerah itu kedepan, namun tetap saja ada sedikit harapan akan adanya perubahan serta keberpihakan lebih besar dari para legislator pilihan rakyat Pasaman Barat dalam upaya peningkatan kesejahteraan mereka.

Pantauan awak media, setidaknya ada dua pejabat penting yang dilantik di penghujung tahun ini dan secara konstitusi pelantikan mereka tak lain bertujuan untuk meningkatkan kualitas layanan publik yang harus dipenuhi dan ditunaikan untuk kepentingan masyarakat luas.

Harapan masyarakat, pemerintah yang terbentuk dan dilahirkan dari proses demokrasi itu bisa berjalan sesuai garisan regulasi yang kesemuanya haruslah mengesampingkan kepentingan individu dan kelompok dari setiap individu pejabat yang dilantik, mulai dari Bupati dan Wakil Bupati, anggota legislatif, birokrat hingga wali nagari.

Terlepas dari itu semua, ada sisi menarik yang menjadi perhatian tentang siapa yang diuntungkan dari adanya peristiwa gonta ganti pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten setempat.

Sebuah amatan yang mungkin luput dari perhatian karena tertutup oleh euforia para pendukung atau kolega individu pejabat yang hampir dipastikan akan berupaya sekuat tenaga dalam mengambil manfaat sebesar-besarnya atas dilantiknya seorang pejabat politik ataupun birokrat.

Ya, dialah pengusaha karangan bunga atau istilah lebih keren sering disebut Florist yang karya-karya mereka terlihat megah berjejer rapi dan memenuhi lokasi strategis di gedung tempat berlangsungnya kegiatan pelantikan para pejabat.

Kemegahan karya mereka itu, cukup memberikan kebanggaan tersendiri bagi setiap orang yang dicantumkan namanya pada helai papan ucapan selamat atas pencapaian yang diraih, terutama bagi sosok yang diberikan ucapan itu.

Dari bincang-bincang dengan salah seorang pelaku usaha tersebut, untuk satu karangan bunga ia mematok tarif antara Rp 200 hingga 250 ribu rupiah untuk ukuran kecil, pada momen pelantikan pejabat penting di pemerintahan ia mengaku bisa meraih omzet hingga puluhan juta rupiah untuk satu kali pelantikan.

Dari usaha itu, ia pun bisa mempekerjakan dua hingga tiga orang untuk mempersiapkan karya mereka mulai dari penyusunan papan ucapan hingga pemasangan di tempat kegiatan berlangsung.

Kita semua bisa memahami bagaimana sibuknya mereka yang notabene adalah juga masyarakat pemilih dalam menjual jasa sejak proses menawarkan produk karya mereka hingga berakhirnya prosesi pelantikan para pejabat yang sejatinya adalah para pelayan rakyat.

Satu hal yang menggelitik hati, pernah kah kita mengarahkan pandangan bahwa dibalik papan-papan indah karya rakyat itu, juga ada mata nanar penuh harap dari rakyat lainnya yang rindu haknya selaku warga negara terbela dan terpenuhi secara baik dan maksimal.

Tatapan harap yang jika diselami akan menceritakan tentang bagaimana mereka menjalani hidup di tengah gempuran pandemi Covid-19 dengan segala permasalahan ikutannya?

Atau sebuah tatapan kosong yang bercerita tentang kekejaman oknum yang tega merampas hak mereka untuk hidup layak dan bermartabat?

Bahkan tatapan kekecewaan dan penuh kemarahan karena harus menyaksikan kemilau euforia politik praktis sementara sebagian dari mereka masih harus berjuang untuk mendapatkan makanan yang kadang-kadang sudah terampas oleh praktik membela kepentingan individu atau kelompok.

Mungkin, melalui tulisan singkat ini bisa mewakili keresahan masyarakat akan nasibnya di kemudian hari dan bagaimana harapan mereka bisa mendapatkan pelayanan yang berkualitas, adil dan setara.

Karena bagaimana pun juga, setiap individu masyarakat seyogyanya berhak untuk hidup dan mendapatkan pelayanan yang baik dari pemerintah.

Jika diibaratkan, setiap orang harusnya bisa seberuntung para pelaku usaha karangan bunga itu, yang bisa berkarya dan bisa menikmati hasil dari karya-karya mereka, bisa berbagi dan bisa sama-sama hidup bahagia.

Tinggal lagi, bagaimana kepekaan setiap individu yang dilantik itu dapat diandalkan dalam memahami serta mewujudkan keinginan sederhana masyarakat yang berada dibalik papan-papan megah berisikan ucapan selamat atas dilantiknya ia sebagai orang penting.*(pdp)

 

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel