Disbudpar Kota Tanjungpinang Gelar Pameran Temporer Alat Musik Tradisional - Info Kepri -->
Trending News
Loading...

Disbudpar Kota Tanjungpinang Gelar Pameran Temporer Alat Musik Tradisional

Disbudpar Kota Tanjungpinang Gelar Pameran Temporer Alat Musik Tradisional
Fhoto : Istimewa


TANJUNG PINANG, Infokepri.com
- Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Tanjungpinang menggelar Pameran Temporer Alat Musik Tradisional tingkat Kota Tanjungpinang di Museum Sultan Sulaiman Badrul Alamsyah Kota Tanjungpinang.

Pameran ini dibuka oleh Walikota Tanjungpinang Rahma pada Rabu (27/7/2022) dan dihadiri Ketua DPRD Kota Tanjungpinang Yuniarni Pustoko Weni, serta Kepala Kantor Arsip dan Perpustakaan Provinsi Kepri, Kepala Kantor Bahasa Provinsi Kepri, BPNB, hingga Kepala Sekolah SD, SMP, se-Kota Tanjungpinang.

Pada pameran yang digelar dari tanggal 27 Juli hingga 31 Juli 2022 ini menyuguhkan berbagai jenis alat musik dan kesenian tradisional dari berbagai suku di Indonesia. Serta diikuti berbagai paguyuban diantaranya ; Paguyuban Pasundan, Paguyuban Minang, Paguyuban Tionghoa, Paguyuban Batak, Paguyuban Jowo Manunggal dan Paguyuban Sulawesi Selatan.

Kegiatan ini bertajuk Pameran Temporer Alat Musik Tradisional, para pelajar dan masyarakat umum dapat menyaksikan berbagai alat musik dan kesenian tradisional ini secara gratis.

Kepala Disbudpar Kota Tanjungpinang, Meitya Yulianty melalui Kepala Museum Sultan Sulaiman Badrul Alamsyah, Ivan Kurniawan mengatakan tujuan kegiatan ini untuk mengedukasi masyarakat khususnya siswa-siswi di Kota Tanjungpinang.

"Kebetulan dana kegiatan ini bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) tahun 2022 maka target kita anak-anak SD, SMP dan SMA, dimana anak- anak jaman sekarang kita ketahui pengetahuannya sangat kurang tentang alat musik tradisional ini," ucapnya.

Oleh karena itu Ivan berharap event atau kegiatan ini dapat menimbulkan kembali atensi ataupun minat-minat siswa-siswi di Tanjungpinang terhadap budaya-budaya lama asli Indonesia serta sejarahnya.

"Dimana kita ketahui minat anak-anak kita saat ini sudah tergerus oleh teknologi yang mana pada akhirnya mereka tidak tertarik lagi terhadap kesenian dan kebudayaan kita dahulu. Untuk itu kita harapkan pameran ini dapat menimbulkan serta membuat mereka mencintai lagi kebudayaan-kebudayaan kita yang dahulu," ujarnya.

(PN/Angga)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel