Pimpinan DPRD Pelalawan Sidak ke SPBU, Jurnalis Dipaksa Mafia Minyak Hapus Rekaman Video
PELALAWAN, Infokepri.com – Wakil Ketua DPRD Kabupaten Pelalawan, Baharuddin melakukan sidak ke Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) KSO Nomor Seri 14.283.6190, Pangakalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, pada Jumat (1/8) malam sekira pukul 21.00 WIB.
Sidak itu dilakukannya lantaran Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar subsidi akhir-akhir ini langkah sehingga masyarakat sangat resah.
Selain itu, sidak itu dilakukannya untuk merespon atas banyaknya keluhan dari masyarakat terkait seringnya SPBU melayani pelangsir solar subsidi yang menggunakan truk colt diesel yang sudah dimodifikasi, otomatis menimbulkan ketidaknyamanan bagi warga yang membutuhkan layanan SPBU.
Masyarakat setempat telah banyak mengeluhkan hal itu, mereka kesulitan untuk mendapatkan bahan bakar yang mereka perlukan untuk keperluan sehari-hari maupun untuk aktifitas lainnya
"Saya meminta agar kejadian tersebut dinaikkan ke media, saya sudah mendengar kelangkahan minyak BBM bio solar subsidi, yang memicu antrian panjang hingga ke jalan, makanya saya langsung terjun kelapangan," kata Baharuddin kepada wartawan.
Saat Baharuddin terjun ke lapangan memang benar laporan tersebut terjadi. Banyaknya para pelangsir minyak BBM solar di SPBU PT KSO Nomor Seri 14.283.6190.
"Saya sudah telepon Kapolres Pelalawan, agar beliau datang kemari, dan menindak tegas para mafia-mafia BBM solar tersebut," kata Baharuddin.
Ia mengatakan kelangkaan BBM tersebut sudah sangat meresahkan masyarakat Kabupaten Pelalawan, khusus masyarakat Pangkalan Kerinci.
"Sudah banyak laporan-laporan yang saya terima dari masyarakat sehingga saya langsung terjun kelapangan. Bila perlu saya akan buat laporan ke Polres Pelalawan," tegasnya lagi.
Sopir Pelangsir Paksa Jurnalis Hapus Foto dan Video
Rekan jurnalis bernama Iren bersama tim, dipaksa menghapus rekaman video dan foto lepas saat meliput Pimpinan DPRD Kabupaten Pelalawan sidak di SPBU PT KSO Nomor Seri 14-283-624.
Iren didatangi sekitar puluhan sopir pelangsir. Mereka meminta agar hasil rekaman video sidak Pimpinan DPRD Pelalawan dihapus.
"Setelah Wakil Ketua Baharuddin keluar dari SPBU PT KSO, kami awak media diintimidasi para pelangsir-pelangsir minyak agar rekaman suasana aktifitas SPBU yang baru kami showting dihapus," ucap Iren.
Jika tidak dihapus, lanjutnya, reporter tersebut tidak boleh keluar dari SPBU KSO.
“ Handphone kami diambil secara paksa dan semua rekaman kami dihapus. Kami tidak boleh menaikkan berita, jika kami naikkan kami akan diancam. Orang yang mendatangi kami ada lebih kurang tiga puluh orang. Mereka memaksa kami supaya menghapus video tersebut," kata Iren.
Iren bersama jurnalis lainnya meminta agar aparat penegak hukum bertindak tegas, kepada para mafia BBM solar tersebut yang sudah meresahkan masyarakat, dan sudah melakukan intimidasi kepada para jurnalis. (tim)
Editor : Posman