Bupati bersama Wabup Natuna Tinjau Lokasi Pemecahan Batu Warga di Kecamatan Bunguran Timur
![]() |
| Bupati Cen Sui Lan meninjau lokasi pemecahan batu di Kecamatan Bunguran Timur, Senin (1/12/2025) (Ist/Infokepri.com). |
By Bernard.S
NATUNA, Infokepri.com - Bupati Natuna, Cen Sui Lan bersama Wakil Bupati Natuna Jarmin meninjau sejumlah lokasi aktivitas pemecahan batu milik warga di Kecamatan Bunguran Timur, Senin (1/12/2025).
Wakapolres Natuna, serta sejumlah pejabat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Natuna juga ikut mendampingi Bupati Cen Sui Lan meninjau lokasi pemecahan batu tersebut.
Kedatangan rombongan disambut hangat oleh warga yang sehari-hari bekerja sebagai pemecah batu, sopir lori, hingga pemilik lahan.
Setibanya di lokasi tersebut, Bupati Cen Sui Lan terlihat berdialog langsung dengan para pekerja untuk mengetahui kondisi kerja, pendapatan, hingga proses distribusi hasil batu pecah.
Seorang pekerja mengungkapkan bahwa dalam kondisi cuaca cerah, mereka dapat menghasilkan sekitar satu kubik batu dalam empat hingga lima hari.
“ Harganya Rp400 ribu per kubik,” ujarnya.
Bupati Cen Sui Lan kemudian menelusuri lebih jauh pembagian hasil antara pemecah batu, pemilik lahan, dan sopir angkutan.
Seorang pemilik lahan menjelaskan bahwa harga satu lori batu mencapai Rp600 ribu, dengan rincian Rp100 ribu untuk pemilik lahan, Rp190 ribu untuk sopir lori, Rp60 ribu untuk buruh angkut, dan Rp200 ribu untuk pemecah batu.
Mendengar hal tersebut, Bupati Cen terlihat heran. “Jadi di mana untungnya itu,” ucapnya disambut tawa kecil warga.
Selain menyoroti aspek pendapatan, Bupati Cen juga menanyakan dampak lingkungan dari aktivitas pengambilan batu. Sejumlah warga menyebutkan bahwa kondisi lingkungan masih aman dan lahan bahkan semakin terbuka.
Bupati Cen menegaskan bahwa kunjungannya bertujuan memberikan semangat kepada warga, memastikan keamanan kerja, serta menjaga kelestarian lingkungan.
“Saya tahu tidak ada masyarakat Natuna yang ingin merusak alam,” katanya.
Ia juga mengingatkan agar para pekerja tetap mengutamakan keselamatan serta menjaga kondisi lahan yang digunakan.
“Karena ini lahan milik warga, kelestarian lingkungannya harus dijaga,” tegasnya.
Sebelum meninggalkan lokasi, Bupati Cen menyampaikan keprihatinannya terhadap kondisi ekonomi warga yang bergantung pada pekerjaan berat tersebut.
Ia berharap dukungan dari kepolisian, kejaksaan, dan instansi terkait untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat.
“Saya sedih melihat masyarakat. Susah betul mencari nafkah di Natuna ini. Tugas saya melindungi agar mereka tetap aman dan tidak takut saat bekerja,” ujarnya. (Nard)
Editor : Posman


