Bright PLN Batam Rencanakan Bangun PLTU Di Tanjung Sauh - Info Kepri -->
Trending News
Loading...

Bright PLN Batam Rencanakan Bangun PLTU Di Tanjung Sauh


BATAM, Infokepri.com
– Tingginya pertumbuhan konsumen membuat Bright PLN Batam harus membangun Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) agar suplay listrik dapat tersuplay keseluruh pelanggan.

“ Lokasi PLTU itu rencannya akan dibangun di Bintan, direncanakan akan dibangun  di daerah Galang Batang, Bintan yang merupakan lokasi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan lokasi keduanya direncanakan di Tanjung Sauh ,” kata Direktur Utama Bright PLN Batam Dadan Kurniadipura pada acara buka puasa bersama dengan sejumlah awak media yang digelar Bright PLN Batam di hotel Vista, Batam Jumat ( 24/5/2019).

Dadan menyebutkan alasan PLTU itu dibangun di Bintan lantaran jaringan listrik Bright PLN Batam sudah interkoneksi dari Bintan ke Batam. Jika ada gangguan kabel listrik di bawah laut maka suplay arus listrik di Bintan akan terganggu namun jika PLTU dibangun di Galang Batang, Bintan maka suplay arus listrik tidak akan terganggu melainkan akan terus dapat disuplay walaupun ada gangguan kabel listrik di bawah laut.

Alasan lain dibangun di Galang Batang, lanjutnya, lantaran  jaringan listrik sudah interkoneksi dari Batam ke Bintan, maka arus listrik bisa diekspor atau import dari Batam ke Bintan atau sebaliknya dari Bintan ke Batam.

Dadan juga menyebutkan mengapa membangun PLTU tidak dengan tenaga gas karena produsen batu bara saat ini sangat banyak dan lebih gampang diperoleh sementara gas agak sulit memperolehnya. Selain itu biaya produksi pokoknya lebih murah dibandingkan dengan Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG).

Pembangunan PLTU itu direncanakan paling lambat tahun 2023 sudah dapat beroperasi namun diperkirakan proses KEK Galang Batang mungkin masih lama lagi untuk itu pihak Bright PLN Batam merencanakan membangun PLTU tersebut di Tanjung Sauh.

“ Saya sudah koordinasi dengan pak Jhon Kennedy, untuk lokasi PLTU di lokasi KEK Tanjung Sauh dan katanya ada dua lokasi yang tersedia,” katanya.

Ia menyebutkan setelah lebaran Idul Fitri 1440 H, akan mengusahakan agar pihak KEK Tanjung Sauh mengeluarkan observasi ke kantor pusat dalam rangka pembangunan PLTU di Tanjung Sauh. PLTU itu dibangun sesuai Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) yang ada di kantor pusat.

Pembangunan PLTU itu menurutnya paling lambat tahun 2020 agar tahun 2023 dapat dioperasikan.

Untuk biaya pembangunan PLTU berkapasitas 200 Megawatt diperkirakan sekitar US $ 280 juta atau sekitar Rp 4 triliun,-

“ Untuk membangun PLTU itu kita harus melakukan pinjaman,” katanya.

Dadan juga menyebutkan untuk mengantisipasi tingginya pertumbuhan beban di Batam ini, Bright PLN Batam akan membangun pembangkit untuk tahun 2020 pada semester satu harus sudah masuk 25 Megawatt di Batam dan tahun 2020 awal akan dibangun pembangkit sebesar 40 Megawatt di Batam.
(Pay)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel