Dam Duriangkang Menyusut, PT ATB Melakukan Pergiliran Kepada Pelanggan Pada Minggu Kedua Bulan Maret Ini - Info Kepri -->
Trending News
Loading...

Dam Duriangkang Menyusut, PT ATB Melakukan Pergiliran Kepada Pelanggan Pada Minggu Kedua Bulan Maret Ini


BATAM, Infokepri.com
- Head of Corporate Secretary ATB, Maria Jacobus mengatakan PT. Adhya Tirta Batam (ATB) mengabstraksi air baku Waduk Duriangkang melalui 3 Instalasi Pengolahan Air (IPA). Diantaranya IPA Duriangkang, dengan kapasitas 2.200 liter perdetik. IPA Tanjungpiayu dengan kapasitas 200 liter perdetik.

“ Air baku dari Waduk Duriangkang juga dialirkan ke IPA Mukakuning sebesar 300 liter perdetik. Waduk ini melayani 80% kebutuhan masyarakat kota Batam. Sehingga, total pelanggan yang mendapat suplai air dari Waduk Duriangkang adalah sekitar 228.900 sambungan,” kata Maria saat menghadiri saat memberi keterangan pers kepada sejumlah awak media perihal Antisipasi Krisis Air di Batam oleh BP Batam dan PT ATB di Gedung Marketing Centre BP Batam, Batam center,  Batam, Kamis (5/4/2020)

Ia menjelaskan mulai per tanggal 5 Maret 2020, penyusutan volume air baku di Waduk Duriangkang telah mencapai minus 3,06 meter dari permukaan bangunan pelimpah. Pemerintah (BP Batam) memutuskan untuk melakukan penggiliran (Rationing) di waduk Duriangkang.

Langkah ini, katanya akan mulai dilakukan pada Minggu kedua Maret 2020, dengan skenario 2-5. Artinya, operasional di waduk Duriangkang akan berhenti selama 2 hari, dan akan berjalan seperti biasa selama 5 hari dalam seminggu.

Program penggiliran ini akan berdampak kepada sekitar 228.900  pelanggan yang dilayani melalui waduk tersebut. Tidak hanya berdampak pada 196.000 pelanggan domestik, penggiliran suplai juga akan berimbas pada 2.900 pelanggan Industri dan 30 ribu pelanggan Komersil.

 

Adapun daerah yang akan terdampak penggiliran meliputi Tanjungpiayu, Mukakuning, Sagulung, Batuaji, Tanjunguncang, Marina, Batam Centre, Nagoya, Jodoh, Bengkong, Batuampar, Kabil, Punggur dan sekitarnya.

Pelanggan akan mengalami pemulihan suplai setelah Instalasi Pengolahan Air (IPA) kembali beroperasi. Waktu yang dibutuhkan untuk memulihkan suplai air pasca penggiliran sangat tergantung kepada perilaku konsumen.

“ATB berharap, konsumen yang ada di area hulu (berdekatan dengan Instalasi Pengolahan Air) lebih bertoleransi, agar pengguna yang berada di ujung pipa atau tempat yang tinggi dapat segera mendapat aliran air setelah penggiliran selesai,” katanya.

Pentingnya bertoleransi saat penggiliran sangat diperlukan, agar pelanggan yang di ujung suplai tetap bisa menikmati aliran air. Menurut estimasi, sebagian pelanggan akan kembali mendapatkan aliran air dalam 24 hingga 79 jam setelah terjadi penggiliran.

Jika tidak dilakukan penggiliran, menurut perhitungan air di Waduk Duriangkang akan mencapai batas minimum pada 13 Juni 2020. Dengan dilakukannya penggiliran ini, maka diharapkan akan memperpanjang umur Waduk Duriangkang selama 23 hari.

“ Yang menjadi pertanyaan, sampai kapan penggiliran akan dilakukan ? ATB akan mengikuti petunjuk dan arahan pemerintah, dalam hal ini BP Batam,” katanya. (AP/Pay)



Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel