Raja Azmansyah : Dampak Covid-19 PAD Kota Batam Tahun Ini Diasumsi Terealisasi Sebesar Rp 476 Miliar - Info Kepri -->
Trending News
Loading...

Raja Azmansyah : Dampak Covid-19 PAD Kota Batam Tahun Ini Diasumsi Terealisasi Sebesar Rp 476 Miliar


BATAM, Infokepri.com
– Akibat dampak dari wabah Corona Virus Disease (Covid-19) Pendapatan Asli Daerah (PAD) kota Batam tahun 2020 ini yang ditargetkan sebesar Rp 1,2 triliun,- diasumsikan akan terealisasi hanya sebesar Rp  476 miliar.

“ Kami perkirakan sampaii  akhir tahun ini PAD hanya terealisi sebesar 38,87 % , Pajak daerah yang ditargetkan Rp 1,2 triliun diprediksi hanya terealisasi sebesar Rp 476 miliar,-,” kata Kepala Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah (BPPRD) Kota Batam, Raja Azmansyah saat menghadiri rapat koordinasi (Rakor) dengan DPRD Kota Batam yang digelar di ruang sidang utama DPRD kota Batam, Batam Centre, Batam, Kamis (2/4/2020).

Lebih lanjut  Raja Azmansyah mengatakan hingga bulan Maret 2020 lalu, pajak daerah sudah terrealisasi sebesar Rp 190 miliar,-

“ Asumsi kami realisasi pajak daerah dari April hingga Desember 2020 mendatang sekitar Rp 475 miliar dikurang Rp 190 miliar,-  itulah sisa pajak daerah dari asumsi kami akibat dari dampak Covid-19,” katanya.

Ia berharap penurunan PAD kota Batam hanya berlangsung selama tiga bulan ke depan saja yakni dari bulan April, Mei Juni.

“ Realisasi PAD kota Batam sampai bulan Maret 2020 diangka 15,46 % atau sebesar Rp 231, 800 miliar,- dan mulai bulan Maret 2020 lalu sudah terjadi dampak dari wabah Covid-19 terhadap PAD kota Batam,” katanya.

Dari pajak hotel, katanya untuk bulan  Januari lalu sebesar Rp 13 miliar,-  dan bulan Februari sebesar Rp 11 miliar,-  dan bulan Maret hanya sebesar Rp 5 miliar,-

Sesuai laporan dari pihak hotel, katanya,  khususnya hotel-hotel yang besar di kota Batam sejak tanggal 23 Maret 2020 lalu pihak hotel sudah tidak menerima tamu.   

“ Realisasi dari pajak hotel dalam tahun ini diprediksi hanya tercapai 20 % dari yang ditargetkan, untuk pajak hiburan diasumsikan akan terealisasi 25 % dari yang ditargetkan,” katanya.

Sedangkan pajak restoran, katanya, walaupun berlaku take way restoran masih bisa sedikit bernapas ditaksasikan terealisasi sebesar 32 %. 

Pajak reklame ditaksasi sebesar 32 %, sedangkan Pajak Penerangan Jalan (PPJ) akan turun drastis karena  dari sector binis dan industry sepertii hotel banyak yang tidak beroperasi oleh sebab  itu ditaksasikan bisa drop sampai sebesar 65 %.

“ Untuk PPJ  diasumsikan terealisasi sebesar 86 % dari yang ditargetkan,” katanya.

Untuk retribusi parkir realisasinya diasumsikan hanya sebesar 18,96 % lantaran pengunjung ke mall banyak berkurang otomatis  kendaraan parkir berkurang. Sedangkan  BPHTB sebesar 30,03 % dan PBB P2 hanya 27 % dari yang  ditargetkan.

Beliau menyebutkan di bulan November PAD akan bangkit itupun diperkirakan hanya mencapai 65 % dari yang ditargetkan.

“ Kami telah mengajukan beberapa kebijakan kepada Walikota Batam untuk meningkatkan PAD, salah satunya dengan menghapus denda admistrasi PBB P2 yang dibuka selama 3 bulan dan kebijakan itu telah disetujui oleh Walikota Batam,” katanya.

Selain itu, katanya, pihaknya telah mengajukan penghapusan denda administrasi untuk pajak daerah lainnya.

“ Jadi jika ada tunggakan pajak-pajak di hotel dan restoran kita minta dibayar tanpa membayar denda administrasinya,” katanya.

Untuk antisipasi penyebaran Covid -19, pihaknya telah melakukan pelayanan kemasyarakat untuk face to face hanya membatasi sebanyak 20 orang saja dan pelayanan lainnya dilakukan secara online.

Rapat tersebut dipimpin oleh Ketua DPRD kota Batam, Nuryanto, dan anggota DPRD lainnya, Kepala Dinas Kesehatan Didi Kusmarjadi dan Direktur RSUD Embung Fatimah dan Direktur RSUD Embung Fatimah Kota Batam, Ani Dewiyana.

Rapat koordinasi dengan Pemko Batam ini semula diagendakan membahas strategi dan kebutuhan anggaran penanganan Covid-19. Namun ditunda lantaran Walikota Batam H.M Rudi tidak hadir lantaran pihak Pemko Batam  masih melakukan penjadwalan ulang terhadap program dan kegiatan untuk pencegahan dan penanganan Corona Virus Disease (Covid-19).

Oleh sebab itu, Ketua DPRD kota Batam, Nuryanto menyebutkan akan menjadwalkan kembali jadwal rapat kordinasi untuk membahas strategi dan kebutuhan anggaran penanganan Covid-19 bersama Pemko Batam.  (Pay)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel