Miris, 17 Tahun Belum Ada SPBU di Lingga
Jumat, 30 Oktober 2020
Pengisian BBM |
SPBU merupakan fasilitas yang dibutuhkan masyarakat, yang menjadi salah satu tolak ukur ukuran kemajuan suatu daerah. Jumlah kendaraan yang cukup banyak, terutama kendaraan roda dua, semestinya menjadi perhatian pemerintah untuk membawa pengusaha membangun SPBU di Daik.
Wakil Kepala Bidang Agutasi Dewan Pengurus Daerah Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (DPD GMNI)Kepri, M Salim mengatakan SPBU semestinya dibangun di pusat pemerintahan Lingga. Karena selama ini pengendara sepeda motor dan mobil terpaksa membeli premium yang dijual eceran.
"Miris, setelah 17 tahun Lingga menjadi kabupaten, tapi di Daik belum ada SPBU. Dan malu, kalau ada tamu atau wisatawan datang ke Daik, tetapi untuk SPBU saja tidak ada. Sementara disini ini ibu kota kabupaten, pusat pemerintahan, tapi dikemas seperti perkampungan," katanya.
Berikutnya, salah seorang warga Daik, Suryati mengatakan SPBU itu dibutuhkan agar kendaraan yang digunakan masyarakat terawat. Selain itu, harga premium eceran contohnya jauh lebih mahal dibanding harga yang ditetapkan Pertamina.
"Harga premium dalam satu botol ukuran 1.500 ML Rp 14.000. Kalau di-SPBU paling hanya sekitar Rp 11.000," ujarnya. (Mc/AP)