Belasa Ribu PMI Pulang Lewat Kepri, Banyak Hasil Swab PCR Covid-19 Abal-abal - Info Kepri -->
Trending News
Loading...

Belasa Ribu PMI Pulang Lewat Kepri, Banyak Hasil Swab PCR Covid-19 Abal-abal

Belasa Ribu PMI Pulang Lewat Kepri, Banyak Hasil Swab PCR Covid-19 Abal-abal
Suasana Video Conference
KEPRI, Infokepri.com -
Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), H.Ansar Ahmad menyampaikan bahwa Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang pulang ke Indonesia melalui Kepri sejak 18 Maret 2020 sampai 14 April 2021 sebanyak 74.198 orang dengan rincian 60.160 orang yang masuk dari tanggal 18 Maret 2020 sampai 31 Desember 2020, dan 14.038 orang dari tanggal 1 Januari 2021 sampai 14 April 2021.
 
"Adapun PMI yang pulang ke Indonesia melalui Kepri masuk lewat Batam dengan kualifikasi PMI yang pulang mandiri dan lewat Tanjung Pinang PMI yang terkena deportasi. Dan permasalahan yang dihadapi Pemprov Kepri mengenai kepulangan PMI ini diantaranya masih terdapat PMI yang kembali ke tanah air membawa hasil tes negatif kemudian diperiksa ulang di BTKL mendapat pemeriksaan RT-PCR dengan hasil positif," terangnya.
 
Hal tersebut disampaikannya pada saat Video Conference Rapat Koordinasi Terkait Pemulangan yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi di Ruang Rapat Utama Lt.IV Kantor Gubernur Kepri - Tanjung Pinang, (19/4).
 
Kemudian Gubernur Kepri menyampaikan rekapitulasi kasus positif Covid-19 yang berasal dari kepulangan PMI yang masuk melalui Kepri yaitu sebanyak 190 kasus dari rentang waktu Januari sampai April 2021.
 
"Dengan tambahan khusus selama periode 1 sampai dengan 17 April jumlah PMI yang terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 83 orang yang masuk melalui Batam dan 23 orang yang masuk melalui Tanjung Pinang dengan total 106 orang," katanya.
 
Menyikapi permasalahan tersebut Gubernur Kepri memberikan beberapa rekomendasi kepada Pemerintah Pusat diantaranya dukungan pihak Kedubes RI untuk menghimbau kepada PMI untuk tidak melakukan perjalanan mudik Hari Raya pada tanggal 6 - 17 Mei 2021.
 
Selain itu, minta Pemerintah Pusat untuk membuka pintu alternatif kepulangan PMI, melalui Pelabuhan Tanjung Balai Asahan, Provinsi Sumut, Pelabuhan Dumai dan Pelabuhan Bengkalis, Provinsi Riau, selanjutnya memastikan PMI dapat diterima oleh Pemerintah Daerah yang menjadi wilayah tujuan lanjutan dan wilayah tujuan akhir.
 
Sambungnya, kondisi terkini dari RSKI di galang dengan kapasitas tempat tidur sebanyak 360 dan saat ini terisi 310. Di Tanjung Pinang lokasi isolasi di LPMP Kepri kapasitasnya 88 tempat tidur sudah terisi 66. "Kami akan tetap mencari alternatif lokasi isolasi. Namun untuk mengantisipasi fluktuasi menjelang peak season kami mohon Pemerintah Pusat dapat membantu dengan menugaskan kapal KRI dimana PMI dapat dikarantina di kapal. Setelah memenuhi persyaratan baru dipulangkan ke tempat asalnya," katanya.
 
Gubernur Kepri meminta tim Satgas Covid-19 dan Pemko Batam untuk segera menyusun rencana anggaran logistik yang diperlukan untuk diajukan kepada Kemenko PMK yang berjanji akan menindak lanjutinya.
 
Berikutnya, Duta Besar Indonesia untuk Malaysia Hermono menyampaikan sejak November 2020 dan akan dilanjutkan hingga Juni 2021 Pemerintah Malaysia sedang melakukan kebijakan rekalibrasi, yaitu kebijakan yang memberikan kemudahan bagi pekerja-pekerja migran yang tidak berdokumen untuk kembali ke negara masing-masing dengan membayar denda jauh lebih ringan.
 
"Dengan adanya kebijakan setelah berakhirnya program rekalibrasi Pemerintah Malaysia akan melakukan penindakan, ditambah dengan kondisi ekonomi mereka di Malaysia yang cukup berat maka banyak PMI yang ingin pulang. Biasanya mereka pulang dengan kapal yang berkapasitas sekitar 148 orang dengan jadwal 4 sampai 5 kali seminggu dengan ketentuan setiap penumpang memiliki hasil negatif tes PCR sebelum keberangkatan," ungkapnya.
 
Berikutnya, Kepala BNPB sekaligus Ketua Satgas Penanganan Covid-19, Doni Monardo menyampaikan banyak PMI yang pulang dengan membawa dokumen swab negatif. "Tetapi ternyata banyak yang belum di swab. Banyak sekali yang setelah di swab di sini hasilnya positif. Di sini kita melihat ada indikasi mereka membawa hasil swab PCR abal-abal," ungkapnya.
 
Selanjutnya Menko PMK, Muhadjir Effendy mendukung pembukaan pintu masuk alternatif selain di Kepri. Juga usulan memperbanyak armada TNI AL untuk mengangkut kepulangan PMI ke daerah asalnya masing-masing. "Saya juga minta KJRI untuk menerjunkan personelnya agar dapat betul-betul mengawasi hasil negatif PCR PMI yang akan pulang. Untuk dukungan logistik silakan Pemprov Kepri mengajukan usulan anggaran," katanya.
 
Menko Marves, Luhut Binsar Panjaitan dalam penutupannya menyampaikan Identifikasi masalah sudah jelas dan solusi telah didapatkan dalam forum ini. "Keadaan di sana sulit sehingga mereka harus pulang, setelah masuk ke Kepri di swab dan di karantina merupakan langkah sudah benar. Untuk dukungan logistik dapat berkoordinasi dengan Kemenko PMK hingga bagaimana Pemda tidak ketiban pulung," pungkasnya. (AP)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel