KPU Kota Tanjungpinang Gelar Simulasi Pemungutan Suara, Samsudi Beri Apresiasi
Senin, Januari 29, 2024
Ketua Komisioner KPU Kota Tanjungpinang, Muhammad Faizal menyampaikan sambutannya saat simulasi pemugutan suara (Ist/Infokepri.com) |
TANJUNGPINANG, Infokepri.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tanjungpinang menggelar simulasi pemantapan, pemungutan, penghitungan suara serta penggunaan aplikasi sirekap di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 28, Kelurahan Air Raja.
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Tanjungpinang turut menghadiri kegiatan tersebut.
Kepala Badan Kesbangpol Kota Tanjungpinang, Samsudi,S.Sos mengapresiasi pihak KPU yang telah melaksanakan simulasi pemungutan suara itu.
Menurutnya simulasi itu sangat penting dan bermanfaat bagi petugas KPPS, sehingga tidak kesulitan nantinya saat mengarahkan warga di hari pencoblosan.
"Dengan simulasi ini memberi gambaran kepada petugas di TPS nanti saat melayani masyarakat yang datang untuk melakukan pencoblosan," kata Samsudi saat menghadiri simulasi pencoblosan di Puja Sera Bintan Center, Minggu (28/1/2024).
Ia berpesan kepada petugas yang terlibat dalam simulasi itu termasuk masyarakat yang hadir untuk memahami dengan baik setiap tahapannya, mulai dari kedatangan di lokasi TPS hingga memasukkan surat suara ke dalam kotak suara.
"Simulasi yang dilaksanakan hari ini harus diikuti dan dipahami dengan baik. Agar tidak terjadi kesalahan nanti di hari H," pesan Samsudi.
Sementara itu, Ketua Komisioner KPU Kota Tanjungpinang, Muhammad Faizal, menyebut bahwa simulasi itu adalah gambaran bentuk nyata pelaksanaan Pemilu yang akan diselenggarakan pada 14 Februari 2024.
"Menggambarkan kondisi sebenarnya yang akan dilaksanakan nanti,"kata Faizal.
Disampaikan Faizal, orang yang didatangkan ke acara simulasi ini adalah pemilih sebenarnya sebanyak 200 orang yang nanti memang akan mencoblos di TPS 28 Kelurahan Air Raja.
"Surat suara yang digunakan juga lengkap menggunakan 5 jenis surat suara,”paparnya.
Simulasi itu dilaksanakan lengkap dengan simulasi untuk disabilitas dan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) serta penanganan kerusuhan.
Ia menambahkan simulasi itu juga memastikan kesehatan para petugas yang terlibat. Sebelum kegiatan sudah dilakukan pemeriksaan kesehatan dan akan diperiksa kembali setelah selesai kegiatan.
"Sebelum jam 7 pagi tadi kita sudah periksa kesehatan, nanti sore kita periksa lagi," tutup Faizal. (Pr)
Editor : P Sipayung