Kasus Kekerasan Terhadap Anak dan Perempuan serta TPPO Masih Tinggi, Nilai-nilai Agama Harus Ditanamkan - Info Kepri -->
Trending News
Loading...

Kasus Kekerasan Terhadap Anak dan Perempuan serta TPPO Masih Tinggi, Nilai-nilai Agama Harus Ditanamkan

Kasus Kekerasan Terhadap Anak dan Perempuan serta TPPO Masih Tinggi, Nilai-nilai Agama Harus Ditanamkan
Suasana Pj Wako Tanjung Pinang (kemeja putih) Bersama Peserta Kegiatan (foto by ist/infokepri)

TANJUNG PINANG, Infokepri.com - Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat (DP3APM) Kota Tanjung Pinang menggelar Psycological First Aid dan Pendampingan Korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).

Penjabat (Pj) Wali Kota Tanjung Pinang, Hasan, mengatakan penanganan tindak kekerasan terhadap anak dan perempuan memang menjadi atensi Pemko Tanjung Pinang, sebab jumlah kasus yang ada saat ini masih cukup tinggi.

“Padahal wilayah kita ini kecil tapi kenapa masih menjadi permasalahan, kita harus tahu masalah dari hulu ke hilirnya,” katanya di Hotel Aston Tanjung Pinang., (21/5).

Lanjutnya, pencegahan dan pengananan harus dilaksanakan secara konsisten dan terintegrasi. Dalam pemberitaan masih banyak tindakan pembulian, kekerasan terhadap anak, kekerasan seksual dan lainnya.

“Ini tentu jadi atensi, di era digital sekarang memang tidak mudah. Peranan orang tua dalam hal ini sangat diperlukan,” ungkapnya.

Kekuatan nilai-nilai keagamaan juga menjadi hal penting yang harus ditanamkan dalam diri semua orang, tidak hanya anak namun juga orang tua. Karena dalam beberapa kasus orang tua juga menjadi salah satu pelaku dalam tindakan kekerasan.

“Kita pemerintah harus selalu andil dalam memberikan solusi. Tanjug Pinang dengan 4 kecamatan dan 18 kelurahan harusnya dapat dipetakan dengan baik penangananya,” ungkapnya lagi.

Berikutnya, Kepala DP3APM, Bambang Hartanto, mengatakan penanganan tindak kekerasan terhadap anak dan perlindungan perempuan bisa dilaksanakan dengan pendekatan manajemen kasus, karena dapat mengkoordinasikan dan mengintegrasikan layanan yang dibutuhkan.

“Sehingga para korban dan keluarga dapat memperoleh pelayanan secara komprensif, kompetitif, dan efisien,” katanya..

Dalam kegiatan tersebut, diikuti sekitar 120 orang dengan masing-masing kelas diisi 40 orang. Pesertanya melibatkan kepala sekolah, Bhabinsa hingga Bhabinkamtibmas. (*)


Editor : Andi P

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel