Anggota DPRD Bintan Hasriawady Sangat Menyayangkan Atas Langkahnya BBM Jenis Solar - Info Kepri -->
Trending News
Loading...

Anggota DPRD Bintan Hasriawady Sangat Menyayangkan Atas Langkahnya BBM Jenis Solar

 

Anggota DPRD Bintan Hasriawady Sangat Menyayangkan Atas Langkahnya BBM Jenis Solar
Nelayan di Barek Motor Kijang Bintan, Senin (29/5/2023) (Fhoto : Ist)


By Posman
BINTAN, Infokepri.com
– Anggota Dewan  Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bintan, Hasriawady mengatakan pihaknya sangat menyayangkan persoalan kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar bagi nelayan di Kepri, khususnya Bintan.

Ia mengaku banyak menerima laporan dari masyarakat nelayan Barek Motor Kijang, Bintan yang mengeluh solar kerap langkah sehingga mereka sering tidak melaut.  

Hasriawady yang akrab disapa Gentong ini mengatakan disparitas harga solar yang sangat jauh antara solar subsidi dengan non subsidi membuat potensi terjadinya penyelewengan solar subsidi sangat besar.
Ia berharap agar aliran kuota solar untuk nelayan ini tidak bocor ke pihak yang tidak berhak.

Terpisah, Hery salah seorang nelayan mengatakan akibat seringnya BBM jenis solar langkah banyak nelayan disepanjang pesisir Kepulauan Riau khususnya di Kabupaten Bintan terpaksa menggantung jala atau tidak melaut. 

Menurut perkiraannya sudah hampir satu tahun, para nelayan di Barek Motor Kijang, Bintan mengaku kesulitan mendapatkan BBM jenis solar yang menjadi kebutuhan penting untuk melaut. 

Pria yang tinggal di Kelong ini menduga ada oknum yang ikut terlibat dalam permainan solar subsidi. Kondisi inilah yang kemudian disebut menjadi sebab utama terjadinya nelayan di kapal besar dan kecil tak melaut.

"Seharusnya harga BBM jenis solar satu liternya Rp 6.800, bisa sampai Rp 9000 - 10.000 dijual perecerannya ke nelayan-nelayan kecil," kata Hery saat ditemui sejumlah awak media, Senin (29/05)

Hery pun mengaku rugi dengan harga yang tidak sesuai dengan operasional dan pendapatan tersebut.

"Kita juga sudah mengadukan hal ini ke DPRD Bintan, sudah beberapa kali kita yang tergabung baik nelayan kapal besar dan kecil ikut rapat dengan komisi II," tuturnya.

Dia berharap, pemerintah dapat menyelesaikan soal kelangkaan BBM bagi nelayan. Apalagi, sebut Hery, diduga ada oknum-oknum yang bermain dalam penyediaan minyak jenis solar bagi nelayan.

"Saya minta pemerintah ambil sikap dan tanggap soal oknum mafia-mafia minyak ini," harapnya.

Hal senada disampaikan Aseng, pengusaha tangkap ikan di Kijang, Bintan. Dirinya meminta pemerintah dapat menyelesaikan persoalan bbm yang dirasakan oleh nelayan saat ini.

Sebab, lanjut Aseng, soal kelangkaan bbm ini cukup membuat para nelayan mencari nafkah. Sehingga, nelayan memperoleh ikan di laut sangat sulit.

"Kalau dulu, kita yang memiliki kapal dengan GT dapat 10 trip melaut. Tapi, sekarang ini hanya 5 trip. Apalagi nelayan kecil," tandasnya.

Selain BBM, Aseng juga mempermasalahkan perpanjangan Surat Izin Penangkapan Ikan (SIPI). (Man)


Editor : P Sipayung

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel