Beras Langka, Ratusan Masyarakat Karimun Gelar Aksi Demo Depan Kanwil DJBC Kepri
KARIMUN, Infokepri.com – Akibat beras langka dan harganya melambung tinggi, ratusan masyarakat Karimun menggelar aksi damai di depan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC) Khusus Kepri, Rabu (20/8)
Para pendemo menuntut agar Bupati Karimun mengevaluasi jabatan Kepala Dinas ESDM Karimun, lantaran tidak maksimal menangani kebutuhan beras, akibatnya beras di Karimun langka.
Selain itu, pendemo juga mendesak agar Kepala Kakanwil Bea Cukai Kepri dicopot dari jabatannya dan status Kanwil DJBC Khusus Kepri di Kabupaten Karimun dicabut atau diganti ke level Provinsi.
Denny salah satu perwakilan koordinator aksi dalam orasinya mengatakan Provinsi Kepulauan Riau merupakan daerah perbatasan dengan negara tetangga dan bukan penghasil beras, saat ini Kabupaten Karimun justru mengalami krisis beras atas kondisi sulitnya kebutuhan bahan pokok, terutama beras, yang dirasakan warga Kabupaten Karimun belakangan ini.
Aksi damai ini, kata dia, bukan hanya suara dari masyarakat yang hadir, tetapi juga merupakan aspirasi masyarakat se Kabupaten Karimun dengan kondisi bahan pokok yang saat ini sangat memprihatinkan. Bukan hanya ketersediaan beras yang langka, tetapi juga harga komoditi lain ikut melonjak.
"Kami mendesak Kepala Kakanwil Bea Cukai Kepri dicopot dari jabatannya dan status Kanwil DJBC Khusus Kepri di Kabupaten Karimun dicabut atau dipindahkan ke level Provinsi, karena dinilai tidak layak mengatasi masalah kelangkaan kebutuhan sembako," tegas Denny dalam orasinya.
Dalam orasinya, Denny mengatakan diduga ada permainan di balik kelangkaan beras. Ia cenderung melihat peran Kanwil DJBC Khusus Kepri yang tidak mampu menjalankan tugasnya dengan baik.
"Jangan-jangan mereka juga ikut bermain dalam isu kelangkaan beras ini,” kata Denny.
Ia mengatakan selama puluhan tahun kondisi seperti saat ini, beras langka tidak pernah terjadi di Kabupaten Karimun padahal sejak dulu Kabupaten Karimun bukan sebagai daerah penghasil beras.
“ Sekarang kondisinya sudah begini. Masyarakat butuh kepastian regulasi, dan perlu jawaban kenapa beras bisa langka," kata Denny yang disambut tepuk tangan dari aksi masyarakat yang didominasi para ibu-ibu.
“ Sekarang ini harga beras melambung naik dari harga sebelumnya,” tambah Denny.
Dalam aksi damai ini, massa membakar semangat perjuangan untuk membuka permasalahan kelangkaan kebutuhan sembako yang terjadi belakangan ini.
Kantor DJBC Khusus Kepri tampak ramai dipenuhi masyarakat dan dibawah pengawasan yang ketat oleh pihak kepolisian dan tidak diwarnai kericuhan, walau suasana panas terlihat dari setiap orasi dan spanduk yang dibentangkan oleh kaum ibu -ibu.
Tidak berapa lama menyampaikan orasinya, Kakanwil DJBC Khusus Kepri Adhang Noegroho Adhi mempersilahkan perwakilan pendemo masuk ke dalam ruang pertemuan Kanwil DJBC Khusus Kepri.
Pada pertemuan itu, Denny meminta agar Kanwil DJBC Khusus Kepri segera mengeluarkan cadangan berasnya dan melakukan operasi pasar seperti yang dilakukan oleh Kodim 0317/TBK, Polres Karimun serta Dinas Pangan dan Pertanian. Ini perlu dilakukan karena saat ini kondisinya sangat memprihatinkan di pasar beras langka.
"Seharusnya Kabupaten Karimun bisa menjadi prioritas untuk dilakukan operasi pasar agar kelangkaan beras bisa diatasi agar masyarakat bisa terbantu," kata Denny di hadapan Kakanwil DJBC Khusus Kepri Adhang Noegroho Adhi .
Menurutnya, masyarakat butuh kepastian regulasi dan butuh jawaban kenapa beras langka akhir-akhir ini.
Denny mengatakan bahwa masyarakat mendesak Bea Cukai Karimun agar memberikan kelonggaran terhadap distribusi bahan pangan, khususnya beras layak konsumsi dan kebutuhan pokok lainnya.
Selain itu, massa juga meminta agar barang-barang hasil penindakan Bea Cukai dapat didistribusikan kepada masyarakat untuk membantu memenuhi kebutuhan pangan.
Menyikapi hal tersebut, Kepala Kanwil DJBC Khusus Kepri Adhang Noegroho Adhi mengatakan bahwa pihaknya tidak pernah menghalangi masuknya pasokan beras ke Karimun, dan pihaknya tidak pernah menindak kapal yang mengangkut beras.
“Perlu kami luruskan kepada masyarakat, bahwa kami tidak pernah menghalangi. Tidak ada kapal pembawa beras yang kami tangkap. Bea Cukai selalu mendukung ketahanan pangan di Karimun. Isu dari mana ini yang mengatakan kami menghalangi beras masuk ke Karimun,” kata Adhang.
Ia mengatakan pihaknya siap mendorong penyelesaian persoalan kelangkaan beras dengan berkoordinasi bersama Pemerintah Kabupaten Karimun.
“Saya sudah ajak Pak Bupati, ayo kita selesaikan bersama. Kalau ada kesulitan, akan saya koordinasikan sampai ke Jakarta, ke Menko, Bulog, bahkan ke asosiasi terkait,” ujarnya dihadapan perwakilan aksi damai.
Adhang juga menyinggung soal tuntutan masyarakat terkait hibah beras hasil penindakan, menurutnya permintaan itu dapat diproses bila ada pengajuan resmi secara tertulis, yang kemudian akan dikoordinasikan bersama Karantina Pertanian Batam. (JN)
Editor : Posman