.jpg)
Kapolda Kepri Menjadi Inspektur Upacara Pada Peringatan hari Sumpah Pemuda
Minggu, Oktober 28, 2018
BATAM,Infokepri.com - Kapolda Kepri Inspektur Jenderal Polisi Andap Budhi Revianto, Sik mengatakan Hari Sumpah Pemuda Ke-90 kali ini mengambil thema “Bangun Pemuda Satukan Indonesia".
Pentingnya pembangunan kepemudaan untuk melahirkan generasi muda yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, Berakhlak Mulia, Sehat, Cerdas, Kreatif, Inovatif, Mandiri, Demokratis.
"Bertanggung Jawab, Berdaya Saing, Serta Memiliki Jiwa Kepemimpinan, Kewirausahaan, Kepeloporan, dan Kebangsaan berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia," kata Kapolda Kepri, Irjen Pol Andap Budhi Revianto Sik saat menjadi Inspektur upacara pada upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda yang digelar di Lapangan Mapolda Kepri, Nongsa, Batam, Minggu, (28/10/2018)
Peringatan Hari Sumpah Pemuda ini dihadiri oleh Para pejabat utama Polda Kepri, Para Pamen, Pama, Bintara, Tamtama dan PNS Polda Kepri.
Lanjut, Kapolda Kepri menyampaikan dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi ibarat dua mata pisau, satu sisi ia memberikan jaminan kecepatan informasi.
Sehingga memungkinkan para pemuda kita untuk meningkatkan kapasitas pengetahuan dalam pengembangan sumber daya serta daya saing.
Namun pada sisi yang lain perkembangan ini mempunyai dampak negatif. Informasi - informasi yang bersifat destruktif mulai dari hoax, hate speech, pornografi, narkoba, pergaulan bebas hingga radikalisme dan terorisme.
"Dapat masuk dengan mudahnya apabila kaum muda tidak dapat membendung dengan filter ilmu pengetahuan serta kedewasaan dalam berbangsa dan bernegara," pungkas Irjen Pol Andap Budhi Revianto S.I.K.
(AP)
Lanjut, Kapolda Kepri menyampaikan dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi ibarat dua mata pisau, satu sisi ia memberikan jaminan kecepatan informasi.
Sehingga memungkinkan para pemuda kita untuk meningkatkan kapasitas pengetahuan dalam pengembangan sumber daya serta daya saing.
Namun pada sisi yang lain perkembangan ini mempunyai dampak negatif. Informasi - informasi yang bersifat destruktif mulai dari hoax, hate speech, pornografi, narkoba, pergaulan bebas hingga radikalisme dan terorisme.
"Dapat masuk dengan mudahnya apabila kaum muda tidak dapat membendung dengan filter ilmu pengetahuan serta kedewasaan dalam berbangsa dan bernegara," pungkas Irjen Pol Andap Budhi Revianto S.I.K.
(AP)
