Gelar Reses di Batam Ini Yang Disampaikan Ansar Ahmad - Info Kepri -->
Trending News
Loading...

Gelar Reses di Batam Ini Yang Disampaikan Ansar Ahmad

 

BATAM, Infokepri.com - Anggota DPR RI Ansar Ahmad mengatakan dirinya akan mengundurkan diri pada bulan September 2020 mendatang karena ikut bertarung pada Pilkada 2020 ini sebagai Calon Gubernur Kepri berpasangan dengan Hj Marlin Agustina Rudi.

Hal tersebut disampaikannya saat menggelar reses yang dihadiri puluhan tokoh agama di Golden Prawn, Bengkong, Batam, Sabtu (22/8/2020).

Ia menyebutkan dengan bermodalkan sebagai bupati Bintan selama 10 tahun  memberanikan dirinya untuk maju sebagai calon gubernur Kepri yang diusung Partai Golkar dan Partai Nasional Demokrat (NasDem), PPP.

Mantan Ketua DPD Partai Golkar provinsi Kepri ini menyebutkan salah satu visi dan misinya jika terpilih sebagai Gubernur Kepri adalah akan memberikan bantuan kepada 7000 pelaku UMKM di Kepri.

" Bayangkan jika setahun minimal 7000 UMKM kita bantu maka dalam 5 tahun ada 35 ribu pelaku UMKM yang akan dibantu yang sudah tentu dapat membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi kita," katanya.

Selain itu Ansar Ahmad mengatakan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Kepri, ekonomi Makro yang pertama harus kita hidupkan dengan demikian ekonomi mikro akan ikut berkembang.

Ansar Ahmad juga menjelaskan bagaimana dia membangun kabupaten Bintan.

" Sejak Tanjungpinang menjadi kota Otonom kami berkantor di Bintan Buyu di bekas kantor PT Antam," katanya.

Secara pelan, katanya, selama memimpin Bintan dengan APBD sekitar Rp 600 miliar,- membangun seluruh perkantoran kabupaten Bintan.

Selain itu, katanya membangun jalan lintas Barat dengan menggunakan dana APBN sehingga saat ini akses jalan dan waktu tempuh  ke Tanjungpinang dan Kota Batam  lebih singkat.

Ansar Ahmad juga menjelaskan selama memimpin Bintan priotas program utamanya membangun sektor pariwisata.

" Saat ini Hotel berbintang lima dan resort berstandar Internasional ada di Bintan," katanya.

Dalam reses itu juga dilakukan season tanya jawab.

Salah seorang peserta yang berprofesi sebagai guru mengatakan sejak diterapkan sistem zonasi dalam penerinaan murid baru, jumlah siswa di sekolah swasta menurun drastis," katanya.

" Sebelum diterapkan sistem zonasi jumlah murid baru di sekolah kami ada 4 lokal tetapi sejak diterapkan sistem zonasi jumlah murid baru di sekolah kami hanya 1 lokal," katanya.

Ia menyebutkan di sekolah negeri dalam satu lokal jumlah muridnya bisa sampai 50 orang gimana gurunya bisa fokus mengajarnya.

Menyikapi akan hal tersebut Ansar menyebutkan akan mencari pola yang terbaik dalam penerimaan murid baru untuk kedepannya. (Pay).



Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel